TajukPolitik – Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto, menilai penasihat hukum Putri Candrawathi, Febri Diansyah, ngawur karena minta majelis hakim mengungkapkan dugaan kepribadian ganda Brigadir Joshua.
“Orang sudah meninggal dituduh apa saja tak akan melawan. Kalian kok ngawur sih,” tulis Gigin dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajukpolitik , Rabu (0/11).
Adapun alasan Febri menyurati majelis hakim mengenai dugaan kepribadian ganda almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Menurut Febri, dugaan itu tidak bisa dipisahkan dalam kasus dugaan pembunuhan berencana yang saat ini tengah diadili.
“Kita tentu mengetahui dalam kasus-kasus pidana khususnya kasus pembunuhan ada satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan, yaitu profil dari setiap pihak yang terkait. Bukan hanya profil korban tetapi juga profil para tersangka karena biasanya profiling psikologi ini dilakukan di tahap penyidikan, sehingga perlu menggali itu dalam proses persidangan,” ujar Febri di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Febri menuturkan pihaknya ingin menggali dugaan tersebut dalam sidang ini karena sebelumnya belum mendapat kesempatan banyak.
“Karena memang pemeriksaan psikologi forensik ini menjadi penting, selain itu dari perspektif viktimologi kita juga harus melihat kontribusi tersangka, kontribusi dari korban atau kontribusi dari pihak lain untuk terjadinya sebuah kejahatan,” tutur Febri.
Mantan Juru Bicara KPK ini menegaskan sudut pandang dalam kasus dugaan pembunuhan berencana tidak bisa dilihat hanya dengan kacamata hukum pidana. Menurut dia, diperlukan sudut pandang multidisiplin seperti psikologi, viktimologi, kriminologi, hingga studi ilmu yang telah dilakukan Polri sebagian dengan metode scientific Investigation
“Kemarin kan kita mendengar bahwa dari perspektif keluarga almarhum Brigadir J adalah orang yang sangat baik, ya. Kami menghargai hal tersebut karena itu disampaikan dari perspektif keluarga, kami menghargai sepenuhnya,” imbuh Febri.
Netizen Arya Adit pun mengomentari,”Gali kuburan sendiri saja, org yg Sdh meninggal biar tenang, yg hidup harus mempertanggung jawabkan perbuatannya jgn lagi bantu kedustaan”
Sementara akun atas nama Andre berkomentar,”Tanyain seandainya punya kepribadian ganda pun apa berhak di bantai,” tulisnya.