Sabtu, 22 Maret, 2025

Fathi Apresiasi Penurunan BI-Rate untuk Perkuat Stabilitas Ekonomi dan Dukungan kepada UMKM

TajukNasional  Bank Indonesia (BI) pada Rabu, 16 Januari 2025, mengumumkan penurunan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen, sebagai bagian dari kebijakan untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan ini juga mencakup pemangkasan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility, yang bertujuan memperkuat kebijakan makroprudensial di sektor prioritas.

Menanggapi kebijakan tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI, Fathi, memberikan apresiasi yang tinggi. Ia menilai bahwa langkah BI ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Menurutnya, penurunan BI-Rate tidak hanya akan menurunkan biaya pinjaman, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi dunia usaha, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi pilar penting ekonomi nasional.

“Langkah BI dalam menurunkan suku bunga ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan dengan biaya lebih rendah. Ini akan meningkatkan kepercayaan diri pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis mereka, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi secara lebih inklusif,” ujar Fathi, Kamis (16/1/2025).

Fathi juga menyoroti bahwa kebijakan ini memberikan ruang lebih besar bagi perbankan untuk menyalurkan kredit ke sektor produktif, terutama UMKM. Ia berharap agar sektor perbankan dapat memanfaatkan kebijakan ini untuk memperluas akses pembiayaan yang lebih terjangkau dan inklusif bagi masyarakat.

“Sebagai anggota DPR, saya akan terus mendorong agar kebijakan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Kami juga akan memastikan bahwa sektor perbankan dapat memanfaatkan kebijakan ini untuk memperluas akses pembiayaan yang lebih inklusif,” tambah politisi dari Fraksi Partai Demokrat itu.

Fathi juga mengapresiasi keberpihakan BI terhadap ekonomi hijau, yang dipandangnya sebagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan membuka peluang baru dalam sektor bisnis ramah lingkungan. Ia berharap sinergi antara BI, pemerintah, dan pelaku usaha dapat mempercepat implementasi investasi di sektor ini, yang diyakini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

“Investasi di sektor ramah lingkungan bukan hanya tentang menjaga alam, tetapi juga menciptakan peluang bisnis yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional,” ungkap Fathi.

Fathi berharap, kebijakan ini dapat diikuti oleh kebijakan fiskal dan moneter yang sejalan, untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini