TajukPolitik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui sempat beberapa kali melakukan endorsement kepada tokoh yang diprediksi bakal maju di Pilpres 2024. Sebut saja seperti ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Menhan yang juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Terkait itu, pengamat politik Rocky Gerung menganggap banyak pihak yang tidak peduli daengan cara Presiden Jokowi yang kerap mengendorse tokoh di lingkungan sekitarnya.
“Pak Jokowi bikin endorsement, itu tapi enggak ada orang yang peduli,” ucap Rocky Gerung melalui akun Youtube pribadinya Rocky Gerung Official, seperti dikutip tajuknasional.com pada Selasa (20/12).
Menurutnya orang yang diendorse Jokowi kerap elektabilitasnya menurun seperti yang pernah disampaikan beberapa lembaga survei.
Contohnya seperti elektabilitas Ganjar Pranowo. Jokowi sebelumnya sempat membeberkan kriteria pemimpin yang memeikirkan rakyat, di antaranya memiliki kerutan di wajah hingga berambut putih.
“Semakin orang diendorse pak Jokowi justru semakin jatuh elektabilitas. Ganjar diendorse Pak Jokowi makin turun tuh, elektabilitasnya. Pak Prabowo diendorse Pak Jokowi juga pasti akan turun,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyebut kebanyakan masyarakat Indonesia kekinian menginginkan perubahan. Sehingga tidak lagi mengharapkan orang yang merupakan kepanjangan tangan dari Jokowi.
“Karena orang ingin memilih seseorang (calon pemimpin) yang tidak diendorse atau orang yang jadi kepanjangan dari pak Jokowi. Orang ingin perubahan, maka orang yang diendorse Pak Jokowi menurun elektabilitasnya,” katanya.
Hasil survei dari Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo stagnan. Sementara itu, elektabilitas Anies Baswedan naik dan Prabowo Subianto turun.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan ketiga nama itu merupakan bakal calon presiden yang selalu masuk tiga besar elektabilitas tertinggi. Dalam survei terbaru, hasil juga tak jauh berbeda.
Dalam simulasi semiterbuka dengan daftar 45 nama, Ganjar memperoleh 26,5 persen suara, disusul Anies dengan 18,6 persen, Prabowo 16,8 persen; dan Ridwan Kamil di angka 6 persen. Sementara itu, nama-nama lain hanya dapat kurang dari 2 persen suara. Masih ada 14,4 persen yang belum menentukan pilihan.
Dibandingkan hasil survei pada November 2022, perolehan suara Ganjar cenderung stagnan. Pada survei itu, dia memperoleh 26,7 persen suara. Artinya, hanya ada perbedaan 0,2 persen suara dari survei Desember 2022 ini.
Untuk Anies, suaranya naik. Pada November 2022 mantan gubernur DKI Jakarta itu memperoleh 17 persen. Artinya, ada peningkatan 1,6 persen suara.
Pada survei yang sama, perolehan suara Prabowo mengalami penurunan. Pada November 2022, menteri pertahanan itu memperoleh 18,8 persen. Artinya, ada pengurangan 2,2 persen suara.