TajukPolitik – Jika pemerintah menaikkam harga BBM Subsidi, Ekonom dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Piter Abdullah menyebut inflasi bakal melambung ke 7-8 persen.
Informasi, dalam beberapa waktu terakhir, sinyal kenaikan harga BBM Subsidi semakin terlihat jelas. Terbaru, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut usulan perhitungan sedang disetor ke Presiden Joko Widodo.
“Kalau pemerintah tidak menaikkan BBM subsidi, inflasi diperkirakan di kisaran 5-6 persen. Tetapi kalau pemerintah menaikkan BBM subsidi inflasi berpotensi melonjak diatas 6 persen dikisaran 7-8 persen,” ujarnya, Kamis (25/8/2022).
Piter memandang, ketika inflasi naik, daya beli masyarakat akan terpangkas. Jika digabung dengan kenaikan suku bunga, akan menahan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.
Kendati demikian ia tak menyebut Indonedia akan masuk ke stagflasi. Dimana kondisi perekonomian mengalami resesi sementara inflasi melonjak tinggi.
“Meskipun pertumbuhan ekonomi akan tertahan tapi saya perkirakan tidak akan sampai resesi. kenaikan suku bunga ini ditujukan untuk menahan lonjakan inflasi dengan mengurangi likuiditas di perekonomian,” kata dia.
Dampak ini yang menurutnya tidak bisa terhindarkan jika pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi. Ia juga tak memprediksi berapa lama efek domino ini akan dirasakan masyarakat.