TajukPolitik – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendukung penuh langkah pemerintah untuk mengganti bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertalite dengan Bioetanol.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menanggapi kabar dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bahwa BBM jenis Pertalite akan diganti dengan Bioetanol.
“Esensinya adalah pada subsidi harga, jika Pertalite bisa dikonversi Bioetanol yang terpenting meringankan beban masyarakat,” kata Herman Khaeron, Senin,(6/5).
Politikus Partai Demokrat ini menambahkan, Bioetanol menjadi solusi dari produksi BBM di dalam negeri.
Terkhusus, bila nantinya harga minyak dunia terdampak imbas ketegangan di Timur Tengah.
“Kebutuhan BBM sejatinya bertumpu pada kemampuan produksi dalam negeri, biofuel (Bioetanol) bisa menjadi solusi,” tandasnya.
Sekedar informasi, pemerintah berencana untuk menghapus pertalite dan digantikan oleh Bioetanol. Saat ini wacana tersebut masih dalam kajian yang matang antar Kementerian.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penggantian pertalite menjadi Bioetanol bertujuan untuk menekan emisi yang dikontribusikan oleh kendaraan bermotor.
Bioetanol sendiri merupakan salah satu bahan bakar minyak terbarukan RON 95 yang terdiri dari campuran Pertamax (RON 92) serta etanol sekitar 5 persen.
Selain itu, bioetanol juga disebut sebagai bahan bakar nabati, lantaran dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik, salah satunya tanaman dengan kandungan karbohidrat tinggi.
Diketahui, bahan bakar ini biasa dibuat dengan campuran tanaman, seperti tebu, gandum, ubi jalar atau jagung.
Menurut US Department of Energy, dikatakan bahwa penggunaan bioetanol ini dapat meningkatkan penghematan bahan bakar.
Apalagi, bahan bakar tersebut mempunyai angka oktan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan BBM biasa.
Pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar ini ternyata memiliki banyak keuntungan, salah satunya bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tak terbarukan, contoh minyal bumi.
Bahkan, penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar ini juga memiliki dampak yang positif terhadap bidang pertanian. Tanaman yang menjadi bahan baku bioetanol ini secara tak langsung dapat memberikan peluang bagi petani serta industri pertanian.