TajukPolitik – Pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, perihal Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Emil Dardak, yang memiliki hubungan kurang harmonis dengan kepala daerah dari PDIP se-Jawa Timur, merupakan bentuk politik memecah belah.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua BPOKK DPD Demokrat Jatim, Mugianto, Senin (17/10/2022).
“Pernyataan Pak Hasto tidak mengedepankan etika politik yang baik,” ujarnya.
Menurut Mugianto, mestinya sebagai sekjen harus mengedepankan etika politik yang baik.
“Pak Hasto memainkan politik adu domba saat mengadu Wagub Emil dengan kepala daerah dari PDIP Jatim. Politik belah bambu, injak sana, angkat sini,” tegasnya.
Padahal, lanjutnya, Emil memiliki komunikasi yang baik dengan kepala daerah di Jatim. Selama menjabat sebagai wagub, Emil juga tidak membeda-bedakan partai, meski Emil merupakan Ketua DPD Demokrat Jatim.
Mugianto juga mengungkapkan selama ini hubungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa dan Wakil Gubernur, Emil Dardak, baik-baik saja dan dapat dilihat dari capaian keberhasilan kepemimpinan di Jatim. Hubungan Emil dengan bupati, wali kota se-Jatim juga berjalan lancar.
“Kami berharap agar Hasto berbenah. Jangan sampai menggunakan politik yang memecah belah,” tambahnya.
Sebagai sesama anak bangsa, Mugianto meminta agar Hasto janganlah berpolitik adu domba seperti dahulu. Intinya jangan menggunakan politik adu domba.