TajukNasional Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menyampaikan keprihatinannya terkait penunjukan Rudi Sutanto, yang lebih dikenal dengan nama Rudi Valinka, sebagai Staf Khusus Bidang Strategi Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Adi mempertanyakan urgensi penunjukan Rudi Valinka, mengingat latar belakangnya yang dikenal sebagai sosok di balik akun pendukung (buzzer) @kurawa di media sosial X.
“Publik tentu bertanya-tanya, apa urgensinya menunjuk stafsus dengan latar belakang buzzer yang sering menyerang pihak lain,” kata Adi dalam keterangannya, Selasa (14/1).
Ia juga menyatakan rasa herannya karena ada banyak orang yang lebih kompeten di bidang komunikasi dan digital di Indonesia.
Adi mengingatkan Menteri Komdigi, Meutya Hafid, untuk lebih hati-hati dalam memilih orang yang akan mengisi posisi strategis seperti stafsus.
Menurutnya, seorang menteri harus memeriksa dengan cermat latar belakang dan rekam jejak calon stafsus untuk menjaga kredibilitas kementerian.
“Stafsus seharusnya orang yang ahli dan berpengalaman dalam urusan komunikasi dan digital, bukan hanya sekadar memiliki banyak pengikut di media sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Meutya Hafid menyampaikan bahwa ia tidak mengetahui apakah Rudi Sutanto adalah orang yang sama dengan Rudi Valinka.
“Saya tidak tahu ya, Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto. Jadi saya tidak mau berspekulasi mengenai siapa Rudi Sutanto,” ujarnya setelah bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/1).
Meutya menambahkan, Rudi yang dilantik sebagai stafsus adalah seorang pegiat strategi komunikasi sesuai dengan curriculum vitae (CV) yang diterimanya.