TajukPolitik – Partai Demokrat Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan komitmennya untuk tetap berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) meskipun surat tugas untuk Pilgub Kaltim 2024 diberikan kepada pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Berbeda dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat memilih memberikan penugasan pada Isran Noor–Hadi Mulyadi untuk memperkuat koalisi pada Pilgub Kaltim 2024 mendatang agar mencapai ambang batas pencalonan.
Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, Irwan, menekankan bahwa dinamika perpolitikan di daerah berbeda dengan yang terjadi di tingkat nasional. “Kalau di Kaltim kan seperti diketahui Demokrat memberikan surat tugas kepada Pak Isran-Hadi. Pak Hadi kan juga Gelora, KIM (Koalisi Indonesia Maju) juga kan,” tegasnya pada Kamis, 20 Juni 2024.
Sebagai calon yang didukung oleh Partai Demokrat, Isran Noor diminta untuk segera melaksanakan komunikasi politik dengan partai-partai politik sahabat agar terpenuhi persyaratan dukungan minimal 20 persen koalisi partai politik untuk menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2024. Saat ini, Isran masih membutuhkan delapan kursi lagi untuk memenuhi minimal dukungan 11 kursi dari 55 kursi keterwakilan di DPRD Kaltim.
Isran Noor juga diarahkan untuk melaporkan hasil survei terkini dan koalisi partai politik yang sudah diperoleh kepada DPP Partai Demokrat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Surat tugas ini berlaku selama satu bulan atau berakhir pada tanggal 20 Juni 2024. Setelah itu, akan diberikan rekomendasi bersama pasangan yang diusulkan Isran Noor, yaitu Hadi Mulyadi.
“Faktanya saat ini, Partai Demokrat memberi surat tugas ke Isran-Hadi untuk membangun komunikasi politik dengan mitra partai lainnya agar terpenuhi 20 persen ambang batas. Jadi belum ada hal-hal lain, nanti kita melihat apakah bisa membentuk sampai masa surat tugas berakhir, kita lihat dinamika ke depan,” jelas Irwan.
“Tapi sekarang, Demokrat memberi surat tugas kepada Pak Isran untuk membentuk koalisi di Kaltim,” sambungnya.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) sendiri menguat jelang Pilkada Kaltim 2024 setelah politisi Golkar Rudy Mas’ud dan politisi Gerindra Seno Aji mendapat rekomendasi dari DPP PAN. Namun demikian, menurut Irwan, semangat secara umum KIM memang tidak terlepas dari suksesnya Pilpres 2024. Meski demikian, kini dihadapkan pada dinamika politik lokal, peta politik di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur belum tentu sama dengan di Kaltim.
“Kalau itu dipaksakan, nanti menguntungkan satu dua partai saja, nanti dilihat, misal di Kaltim apakah semua di Kabupaten/Kota itu bisa KIM-nya? kan tidak, di beberapa daerah masing-masing partai kan punya kader potensial, jadi menurut saya untuk jadi semangat iya. Tetapi kembali ke kondisi realitas dinamika politik lokal di daerah,” tukasnya.
Sementara berbicara koalisi dengan partai lain di luar KIM, Irwan menegaskan tidak masalah selama visi dan misi ke depan untuk membangun suatu daerah tersebut sama. Partai Demokrat, membuka peluang berkoalisi dengan partai di luar KIM. “Kami bisa berkoalisi dengan partai manapun selama visi-misi kepentingan untuk daerah itu sama,” pungkasnya.