TajukNasional Anggota Komisi VI DPR RI, Muslim, menegaskan pentingnya dilaksanakan reformasi total pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor farmasi. Hal ini disampaikannya setelah BUMN farmasi Indofarma tersandung kasus fraud yang mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan pada tahun 2023.
“Ini menjadi warning khususnya di dunia farmasi. Kita lihat hampir di sebagian besar, saya nggak tau problemnya dimana ini, apakah Kimia Farma dan lain-lain saya nggak tau apakah sudah terlalu lama seperti ini. Memang harus ada reformasi total khususnya di dunia farmasi,” ujar Muslim dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri BUMN Erick Thohir, yang berlangsung di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Senin, 9 Februari 2024.
Muslim, yang merupakan politisi dari Fraksi Partai Demokrat, mengungkapkan keprihatinannya bahwa BUMN Farmasi sering kali kalah bersaing dengan sektor swasta, meskipun seharusnya BUMN memiliki keunggulan dan kewenangan yang lebih besar. Meskipun demikian, Muslim mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh Menteri Erick Thohir dan jajarannya dalam upaya memperbaiki kondisi BUMN Farmasi.
“Kita kalah terus dengan swasta. Padahal kita punya kewenangan lebih. Biarpun Pak Menteri telah banyak melakukan, termasuk mengamputasi beberapa BUMN yang kita anggap tidak produktif,” tambah Muslim, mengakui langkah keras yang telah diambil oleh Kementerian BUMN untuk membenahi perusahaan-perusahaan yang dianggap tidak lagi produktif.
Pada tanggal 28 Agustus 2024, Komisi VI DPR RI menerima perwakilan serikat pekerja PT Indofarma yang menyampaikan aspirasi terkait hak-hak mereka yang belum dipenuhi. Dalam pertemuan tersebut, Komisi VI memberikan perhatian serius terhadap masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh PT Indofarma. Dalam kesimpulan Rapat Kerja dengan Kementerian BUMN, Komisi VI mendorong penyelesaian segera atas permasalahan tersebut.
Muslim menekankan bahwa reformasi total dalam BUMN Farmasi adalah langkah yang tidak bisa ditunda lagi, terutama setelah terungkapnya kasus fraud di Indofarma. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing BUMN Farmasi sehingga dapat berfungsi lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakat serta bersaing dengan perusahaan farmasi swasta. Reformasi ini juga menjadi penting agar BUMN di sektor farmasi tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga mampu berkembang dan memberikan kontribusi yang maksimal bagi negara.