TajukNasional Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas tewasnya seorang warga Sampang, Madura, Jawa Timur, yang menjadi korban dalam insiden kekerasan terkait kampanye Pilkada Sampang 2024. Insiden tersebut terjadi ketika seorang warga dikeroyok oleh sekelompok orang bersenjata celurit.
“Kami sangat berduka cita atas kejadian tragis ini. Konflik seperti ini harus dicegah agar tidak meluas dan memberikan dampak yang lebih buruk bagi masyarakat,” ujar Dede Yusuf dalam wawancara di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).
Politikus Partai Demokrat ini juga mengingatkan bahwa wilayah Madura memiliki potensi tinggi untuk eskalasi konflik budaya, yang membutuhkan perhatian dan penanganan serius. “Kita harus waspada agar kejadian ini tidak berkembang menjadi konflik yang lebih besar. Perlu upaya preventif untuk mencegah terjadinya kerusuhan lebih lanjut,” tambahnya.
Dede mengimbau seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pilkada Sampang untuk bekerja sama menjaga ketertiban dan stabilitas di wilayah tersebut. Ia juga menekankan pentingnya pengamanan yang lebih ketat, mengingat Pilkada 2024 sudah semakin dekat.
“Kami meminta aparat keamanan untuk memantau dengan cermat potensi-potensi kerawanan yang bisa muncul. Semua pihak, baik pemerintah, pihak keamanan, maupun masyarakat, harus berkomitmen untuk menjaga ketenangan dan kelancaran Pilkada,” ujar Dede.
Insiden tragis ini terjadi pada Minggu (17/11/2024), saat seorang warga, Jimmy Sugito Putra, dikeroyok oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Jimmy mengalami luka parah akibat senjata tajam dan dinyatakan meninggal dunia setelah peristiwa tersebut.
Pihak Kepolisian Resor Sampang segera merespons kejadian ini dengan melakukan penyelidikan dan mendalami bukti-bukti yang ada. Kasat Reskrim Polres Sampang, Safril Selfianto, menyatakan bahwa pihaknya masih berada di lokasi kejadian dan telah meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Untuk mengantisipasi potensi kerusuhan lebih lanjut, Polres Sampang telah meningkatkan pengamanan di Desa Ketapang dan wilayah-wilayah lainnya. Personel gabungan dari TNI dan Polri diterjunkan untuk memperketat pengawasan dan menjaga ketenangan masyarakat. Polisi juga melakukan pendekatan dengan tokoh agama dan ulama setempat untuk meredakan ketegangan yang ada.