TajukNasional Usai dipecat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), spekulasi mengenai kemungkinan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, untuk mendirikan partai politik (parpol) baru mulai mencuat.
Menurut pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, peluang Jokowi untuk membangun parpol sendiri pasca pemecatan tersebut ada, namun dengan kemungkinan yang masih terbagi.
“Kemungkinannya fifty-fifty Jokowi membangun partai sendiri,” ujar Efriza, Jumat (20/12).
Efriza menjelaskan, meskipun peluang tersebut ada, terdapat berbagai pertimbangan yang mungkin akan membuat Jokowi lebih memilih untuk bergabung dengan partai politik lain, daripada mendirikan partai baru.
Salah satunya adalah keberadaan anggota keluarganya dalam partai politik yang sudah mapan, seperti anaknya Bobby yang kini bergabung dengan Partai Gerindra dan Kaesang yang menjadi anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Efriza juga menyatakan bahwa jika Jokowi memutuskan untuk mendirikan parpol baru bersama putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat Wakil Presiden, proses tersebut tidak akan mudah.
Menurutnya, partai baru yang didirikan oleh Jokowi akan membutuhkan biaya logistik yang sangat besar.
“Partai baru Jokowi membutuhkan dana yang besar, dan akan sulit bagi penyandang dana untuk mendukung partai baru yang tokoh utamanya sudah dianggap usang dan tidak memiliki massa besar,” jelas Efriza.
Meskipun demikian, spekulasi ini tetap menjadi bahan perbincangan di dunia politik, mengingat pengaruh Jokowi yang masih cukup besar di Indonesia.
Apakah mantan kader PDIP ini akan mendirikan partai politik baru atau memilih opsi lain, masih menjadi pertanyaan yang menunggu jawabannya.
