TajukPolitik – Saling sindir pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid tampaknya masih akan berlanjut.
Setelah saling balas di media sosial, Yenny Wahid kembali berkomentar melalui jurubicaranya, Imron Rosyadi Hamid.
Jubir Yenny menegaskan pernyataan Cak Imin yang meminta putri Gus Dur, Yenny Wahid tidak mencampuri urusan PKB adalah ahistoris dan arogan.
Imron mengatakan, PKB yang didirikan pada 23 Juli 1998 tidak lepas dari peran besar sosok Gus Dur dan para kiai Nahdlatul Ulama (NU).
Namun melalui gugatan di pengadilan, Gus Dur disingkirkan dari posisi ketua umum oleh Cak Imin.
“Selama ini PKB Muhaimin Iskandar tetap mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur. Meskipun Gus Dur adalah paman yang dia lawan secara hukum di pengadilan,” kata Imron Rosyadi Hamid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/6).
Terkait klaim Cak Imin yang bisa menaikkan suara PKB dari pemilu ke pemilu, Imron mengatakan, pernyataan itu dinilainya bohong besar. PKB, kata Imron, pernah mengalami penurunan suara yang sangat signifikan dalam Pemilu 2009, yakni 4,95 persen suara sah nasional.
“Jadi kalau Muhaimin bilang PKB enggak terpengaruh gerakan Mbak Yenny, itu tidak punya dasar,” tegasnya.
Suara PKB saat ini 9,69 persen suara sah nasional, tidak melebihi persentase PKB saat mengikuti Pemilu pertama 1999, yakni 12,62 persen suara sah nasional.
Membandingkan angka perolehan 13,57 juta suara di tahun 2019 dengan 13,2 juta suara di dua dekade sebelumnya (1999) tentu tidak relevan dan manipulatif.
“Karena variabel kenaikan jumlah penduduk Indonesia seolah-olah tidak diperhitungkan,” katanya.
Tak hanya itu, Imron juga menyesalkan permyataaan Cak Imin yang menyebut Yenny Wahid gagal saat mendirikan partai.
“Kegagalan partai yang didirikan Mbak Yenny Wahid bukanlah semata-mata urusan teknis verifikasi, tetapi juga ada upaya penggagalan dari beberapa pihak,” cetusnya