TanjukPolitik – Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal pertemuannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor pada Senin sore, 2 Oktober 2023. Ia mengatakan dalam pertemuan selama hampir satu jam itu membahas mengenai 2024.
“Ya silaturahmi, berbincang-bincang terutama mengenai 2024,” kata Jokowi ditemui usai pembukaan Inacraft pada Rabu, 4 Oktober 2023, di Jakarta Convention Center, Senayan.
Presiden tidak mengelaborasi apa yang dia bahas, Saat ditanya apakah pertemuan itu membahas peluang masuknya Demokrat dalam pemerintahan seiring isu reshuffle kabinet.
“Rahasia,” kata Jokowi.
Persamuhan Jokowi dan SBY pada Senin, 2 Oktober 2023, berlangsung di Istana Bogor digelar tertutup. Pertemuan itu terjadi beberapa pekan setelah Demokrat bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang dipimpin oleh bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Koalisi itu mencakup sejumlah partai pendukung pemerintah termasuk Gerindra, Partai Amanat Nasional, Golkar, dan Partai Bulan Bintang.
Sejak 2014, Demokrat selalu berada di luar pemerintahan Presiden Jokowi. Sikap yang sama juga diambil setelah Pilpres 2019..
Isu reshuffle juga muncul di tengah dua pembantu presiden dalam kabinet, disebut-sebut terlibat dalam pusaran korupsi. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dikabarkan terlibat dugaan gratifikasi di kementeriannya, sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo diduga terlibat dugaan korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G. Proses hukum keduanya masih berjalan.
Jokowi tidak memberikan jawaban lugas saat ditanya soal isu reshuffle usai mengahadiri acara Istana Berbatik pada Minggu, 1 Oktober 2023, di Istana Merdeka. “Dengar dari mana?” katanya menjawab pertanyaan dari wartawan.
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan pertemuan Jokowi dan SBY di Istana Bogor pada Senin, 2 Oktober 2023, tidak menutup kemungkinan mendiskusikan sejumlah isu politik praktis, termasuk terkait Koalisi Indonesia Maju.
“Merapatnya Demokrat ke kubu koalisi pemerintahan ini wajar, jika memunculkan spekulasi tentang kemungkinan Demokrat mendapatkan jatah kursi menteri dalam Reshuffle tahap akhir pemerintahan Jokowi,” kata Umam melalui keterangan tertulis yang diterima pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Umam mengatakan ini merupakan ujian bagi Jokowi, apakah ia benar-benar akan membuktikan memegang kekuatan dengan hak veto politik yang besar, atau tetap akan tunduk di bawah bayang-bayang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang pernah keberatan atas masuknya Demokrat ke koalisi pemerintahan pada 2019 lalu.
“Jika benar (Demokrat masuk kabinet), maka hal ini akan menambah moril perjuangan kubu pencapresan Prabowo,” kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs itu.