TajukNasional Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Zimbabwe, Kembo Dugish Campbell Muleya Mohadi, di Ruang Casablanca, Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengemukakan tiga isu utama yang menjadi fokus dalam kerja sama antara Indonesia dan Zimbabwe.
Pertama, Jokowi menyoroti pentingnya perjanjian perdagangan preferensial untuk meningkatkan sektor perdagangan antara kedua negara.
“Indonesia juga ingin menjalin kerja sama di bidang farmasi. Dukungan Pemerintah Zimbabwe sangat kami hargai,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (2/9).
Isu kedua yang dibahas adalah sektor pertambangan, khususnya penambangan litium di Zimbabwe. Jokowi menyatakan bahwa Indonesia sedang menjajaki peluang kerja sama dalam bidang ini dan akan menugaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, untuk mempercepat finalisasi nota kesepahaman terkait.
Selain itu, Jokowi juga menekankan pentingnya kerja sama dalam pembangunan. Indonesia siap memperkuat kerja sama melalui program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan Zimbabwe melalui mekanisme Indonesia Aid.
Jokowi meminta dukungan Mohadi untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan kerja sama strategis ini.
“Pengembangan e-procurement di Zimbabwe bisa menjadi salah satu proyek strategis kita. Saya meminta dukungan Yang Mulia terkait hal ini,” tambah Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Emmerson Mnangagwa atas terpilihnya kembali sebagai Presiden Zimbabwe.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
