Tajukpolitik – Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkap kedekatannya dengan mantan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, saat bertemu pada acara Global Summit di Riyadh, Arab Saudi.
“Di sela-sela menghadiri Global Summit di Riyadh yang antara lain membahas Sustainable Travel & Tourism, saya sarapan bareng dengan sahabat lama, sahabat dekat Ban Ki-moon, mantan Sekjen PBB,” tulis SBY dalam akun twitter pribadinya, @SBYudhoyono, Kamis (1/12).
Mereka berdua pun tampak akrab dan saling melepas rindu serta mengenang kebersamaan di waktu yang lalu.
“Kami saling melepas rindu dan mengenang kebersamaan di waktu yang lalu utamanya peran Indonesia dalam kerjasama internasional. Dalam pertemuan yang akrab itu, saya juga menerima ucapan belasungkawa dari Ibu Ban Ki-moon (sahabat baik Ibu Ani) atas berpulangnya istri tercinta,” tambah SBY.
Kebersamaan dengan Ban Ki-moon, lanjutnya, bermula ketika Indonesia jadi tuan rumah COP 13 (Climate Change) di Bali tahun 2007.
“Pertemuan itu hampir gagal tapi kami berdua menyemangati delegasi untuk terus bernegosiasi. Alhamdulillah, konferensi dilanjutkan dan hasilkan “Bali Roadmap” yg bersejarah,” jelasnya.
Kebersamaan yang lain, tambah SBY, adalah ketika ia mendapatkan amanah dari PBB bersama PM Inggris Cameron dan Presiden Liberia Sirleaf untuk memimpin High-Level Panel yang menyiapkan pemikiran dan rekomendasi tentang Sustainable Development Goals (pengganti MDGs yang jatuh tempo pada tahun 2015).
“Pertimbangan untuk menjadikan saya sebagai Co-Chair High-Level Panel PBB tersebut adalah berdasarkan penilaian PBB atas komitmen dan kesungguhan Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan menjalankan pembangunan yang berkelanjutan,” ungkap SBY.
1 bulan sebelum akhiri tugas sebagai Presiden Indonesia, kata SBY, di UNHQ New York, atas dukungan Sekjen PBB Ban Ki-moon, ia menerima amanah untuk pimpin Global Green Growth Institute (GGGI) yang bermarkas di Seoul, Korsel, berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang adil dan ramah lingkungan.
“Hampir semua kebersamaan saya dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon adalah tentang bagaimana kerjasama dan kemitraan global dapat dibangun secara efektif agar climate change dapat ditanggulangi dan pembangunan bangsa berorientasi pada sustainable growth with equity,” pungkasnya.