Selasa, 11 Maret, 2025

Bersyukur Joe Biden dan Xi Jinping Bertemu di KTT G20, SBY: A Better World is Always Possible

TajukPolitik – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bersyukur Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan pertemuan dalam rangkaian KTT G20 Bali.

“Alhamdulillah, pertemuan Presiden Amerika Serikat Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping bakal digelar di Bali, di sela-sela Pertemuan Puncak G20. Di seluruh dunia, banyak yang merasa lega dan mendukung pertemuan itu. Ada secercah harapan, bahwa dunia akan lebih baik (safer) jika hubungan kedua negara besar itu terjalin kembali dan apalagi ke depan makin baik,” kata SBY dalam tulisannya yang dibagikan, Senin (14/11/2022).

SBY mengungkit momen ketika dia menghadiri Berlin Policy Dialogue 2022 dua minggu lalu. Dalam forum tersebut, SBY mengaku secara resmi saya menyampaikan pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping dan sebenarnya juga pertemuan Biden-Putin–jika terjadi–akan menjadi ‘groundbreaking’ serta ‘game changer’ di tengah suasana dunia yang makin panas.

“Baik makin panas karena konfrontasi geopolitik yang meningkat tajam di kawasan Eropa dan Asia Timur, maupun makin panasnya bumi kita karena perubahan iklim yang makin buruk. Sayang, pertemuan Biden-Putin tidak terlaksana karena Presiden Rusia Putin memutuskan untuk tidak hadir di G20 Summit Bali, Indonesia,” kata SBY

SBY mengungkit banyak yang skeptis dan pesimistis bahwa pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping akan menghasilkan sesuatu yang bermakna. Alasan mereka yang pesimistis, kata SBY, yaitu rivalitas dan permusuhan antara Amerika Serikat dan Tiongkok sudah amat luas dan mendalam, di mana rasa saling percaya sudah sangat rendah. SBY mengungkit urusan Taiwan yang membuat AS dan China saling berhadapan.

“Lihat, betapa berbahaya kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara ketika kedua kekuatan militer terbesar di dunia tersebut saling berhadapan secara fisik. Jika ada miskalkulasi atau kejadian di lapangan yang tak terduga (misalnya satuan AS atau Tiongkok yang tiba-tiba menembak pesawat atau kapal perang ‘lawannya’), perang besar bisa terjadi,” kata dia.

Meski demikian, SBY menyebut ada juga yang optimistis pertemuan Biden dan Xi Jinping di Bali tetap bermanfaat bagi dunia. SBY menyebut bertemu lebih baik daripada tidak sama sekali. Dia menyetujui pemikiran soal pertemuan kedua pemimpin puncak yang tengah bermusuhan kerap menjadi pintu masuk atau paling tidak sebuah awal yang baik. SBY menyebut hubungan bilateral kedua negara adi daya terjalin kembali, berbagai mispersepsi dan asumsi yang keliru akan menjadi jelas.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menguraikan pendapatnya mengapa dunia memerlukan kebersamaan AS dan China untuk mengatasi berbagai isu kritis dan fundamental pada tingkat global, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Yang pertama, SBY menyebut AS dan China memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi ancaman iklim. SBY masih percaya geopolitik yang sangat konfrontatif, bahkan sebuah peperangan, masih bisa dicarikan solusinya.

“Sebuah krisis ekonomi, yang kerap terjadi di dunia, juga ada jalan untuk menstabilkan dan memulihkan kembali. Tetapi, jika kenaikan suhu global menembus angka 4 derajat dari suhu era pra-industri, maka di akhir abad 21 ini ‘kiamatlah’ dunia kita,” kata SBY. SBY menyebut Tiongkok dan Amerika Serikat merupakan penyumbang emisi karbon terbesar di dunia yang menyebabkan bumi makin panas.

Alasan kedua, SBY menyebut situasi geopolitik dan keamanan di Asia Timur dan Asia Tenggara sangat ditentukan oleh terbangunnya niat baik dan kesepakatan bersama antara AS dan Tiongkok. Hubungan baik kedua negara adi kuasa ini, kata SBY, juga bisa mencegah makin memanasnya situasi di Semenanjung Korea dan Jepang.

“Kalau saya lanjutkan, hubungan baik mereka juga bisa membuka jalan baru, pendekatan baru, bagi pengakhiran peperangan di Ukraina yang dampaknya juga membuat tekanan besar bagi perekonomian dunia. Kedekatan Xi Jinping dengan Putin, bisa menjadikan pemimpin kuat Tiongkok itu sebagai jembatan yang dapat mengurangi kemacetan dan kemandegan diplomasi,” kata SBY.

SBY menyebut masih banyak lagi alasan soal perlunya AS dan Tiongkok bekerja sama dalam mengatasi berbagai permasalahan kritis pada tingkat dunia. Andaikata kedua negara itu belum bisa bekerja sama dalam semua urusan, ataupun rivalitas dan permusuhan di antara keduanya masih berlangsung, SBY mengharapkan kedua negara ini masih bisa menjadi bagian dari solusi urusan perubahan iklim serta geopolitik dan keamanan di Asia.

“Semoga pertemuan Presiden Biden dengan Presiden Xi Jinping di Bali, Indonesia ini membuat dunia bukan hanya bisa ‘bernapas lega’, tetapi lebih jauh (pada saatnya) dunia kita menjadi lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. A better world is always possible,” ujar SBY.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini