Tajukpolitik – Berita duka datang dari dunia pers dan perfilman Indonesia. Prof. Salim Said meninggal dunia pada Sabtu (18/5) sekitar pukul 19.33 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Informasi ini disampaikan oleh tokoh pers, Ilham Bintang, yang juga merupakan anggota PWI. Menurut Ilham, kabar duka ini diterimanya dari istri Salim Said, Hera.
“Berita Duka. Selamat malam kawan-kawan semua. Barusan Kak Hera, istri Prof Salim Said menyampaikan berita duka. Sahabat kita, wartawan senior, tokoh pers dan perfilman nasional, Prof Dr. Salim Said, telah tiada. Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun,” ujar Ilham saat dikonfirmasi.
Salim Said, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Ceko di masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, menghembuskan napas terakhirnya di RSCM. Jenazahnya rencananya akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Redaksi, Kompleks Wartawan PWI Cipinang, Jakarta Timur.
“Mantan Duta Besar RI di Ceko itu menghembuskan napas terakhir Sabtu (18/5) pukul 19.33 WIB di RSCM. Malam ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka, Jalan Redaksi No 149, Kompleks Wartawan PWI Cipinang, Jakarta Timur,” tambah Ilham.
Menurut rencana, almarhum akan dimakamkan pada Minggu siang di Tanah Kusir.
Sekilas Tentang Salim Said
Prof. Dr. Salim Said lahir pada 10 November 1943 di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang luas, termasuk Akademi Teater Nasional Indonesia (1964-1965), Fakultas Psikologi UI (1966-1967), dan Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (1977). Ia juga meraih gelar Ph.D. dari Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat pada tahun 1985.
Salim Said memiliki karier yang cemerlang di dunia jurnalistik, pernah menjadi redaktur di Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan majalah Tempo (1971-1987). Ia juga penulis produktif dengan karya-karya buku seperti “Profil Dunia Film Indonesia” (1982), “Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak” (2001), “Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian” (2013), dan “Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto”.
Di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Salim Said menjabat sebagai Duta Besar untuk Ceko periode 18 Oktober 2006 hingga 10 Agustus 2010.
Kepergian Salim Said meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan sahabat, serta dunia pers dan perfilman Indonesia.