TajukNasional Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, atau yang lebih dikenal sebagai Ibas, memberikan pesan penting kepada Letjen (Purn) TNI Muhammad Herindra yang diajukan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Dalam uji kelayakan dan kepatutan yang berlangsung secara tertutup di DPR RI, Jakarta, pada Rabu (16/10), Ibas menekankan betapa pentingnya menjaga netralitas BIN dalam melaksanakan tugasnya demi keamanan negara.
Ibas mengingatkan, BIN harus tetap netral dan tidak terlibat dalam ranah politik atau kepentingan kelompok tertentu. Ia menegaskan bahwa tugas utama BIN adalah melindungi kedaulatan dan keamanan negara, bukan untuk dimanfaatkan dalam urusan politik sipil.
“Calon Kepala BIN harus memiliki komitmen kuat terhadap netralitas dalam menjaga kekuasaan, agar tidak masuk ke ranah politik dan sipil. Fokus BIN harus tetap pada peran dan fungsinya sebagai garda terdepan keamanan bangsa,” ujar Ibas dalam pernyataannya pada Rabu.
Selain menekankan pentingnya netralitas, Ibas juga menyoroti bahwa Kepala BIN yang baru harus mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan tepat. Pengambilan keputusan yang salah, lanjutnya, dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, tugas intelijen harus dilandasi oleh data yang valid dan terverifikasi.
“Kepala BIN yang baru harus memastikan bahwa semua keputusan diambil berdasarkan informasi yang benar. Kesalahan informasi bisa berisiko besar bagi stabilitas dan keamanan negara,” kata Ibas.
Dalam uji kelayakan tersebut, Ibas menyampaikan keyakinannya bahwa Herindra akan mampu menjalankan tugas sebagai Kepala BIN dengan integritas dan tanggung jawab. Ia mengingatkan agar kewenangan yang dimiliki BIN tidak disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu, tetapi digunakan untuk kepentingan nasional secara luas.
“Saya yakin, Pak Herindra akan menjaga kewenangan BIN dengan penuh tanggung jawab. Kita semua berharap kewenangan tersebut tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” tegasnya.
Ibas juga memberikan dukungan penuh kepada Herindra sebagai calon Kepala BIN, seraya berharap bahwa Herindra akan mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan amanah, profesional, dan adil. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan persetujuan dari Fraksi Partai Demokrat untuk pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN.
“Selamat kepada Pak Herindra! Kami dari Fraksi Partai Demokrat memberikan dukungan penuh dan persetujuan untuk pengangkatan Bapak sebagai Kepala BIN. Semoga amanah dalam menjalankan tugas negara, setia kepada rakyat, dan selalu menjaga profesionalitas,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ibas menggarisbawahi pentingnya koordinasi dan komunikasi yang efektif antar-lembaga intelijen. Ia menekankan bahwa Kepala BIN harus mampu bekerja sama dengan berbagai instansi intelijen lain yang diatur dalam Undang-Undang Intelijen, serta menjalankan komunikasi yang efisien untuk memastikan operasi intelijen berjalan lancar.
“Koordinasi antar-lembaga intelijen harus menjadi prioritas, dan Kepala BIN harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif agar tugas intelijen negara bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Sementara itu, DPR RI secara resmi menyetujui pencalonan Letjen (Purn) TNI Herindra sebagai Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan. Ketua DPR, Puan Maharani, menyatakan bahwa Herindra telah dinyatakan layak dan memenuhi syarat untuk menjabat posisi strategis tersebut setelah menjalani uji kelayakan.
“Hasil dari uji kelayakan menyatakan bahwa Muhammad Herindra dinyatakan layak dan diterima sebagai calon Kepala BIN. Selanjutnya, beliau akan dilantik oleh Presiden dalam waktu dekat,” ujar Puan Maharani.
Rencananya, DPR akan menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN pada Kamis (17/10).
