TajukNasional Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, memastikan bahwa program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah tidak akan memungut biaya apapun, alias gratis untuk seluruh peserta didik.
Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, dari jenjang SD hingga SMA/SMK.
“Sekolah Rakyat ini dikhususkan untuk warga yang benar-benar miskin. Jangan sampai ada yang tidak miskin, tapi mengaku miskin hanya karena sekolahnya gratis,” ujar Mohammad Nuh di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (5/3).
Nuh menambahkan, Sekolah Rakyat akan dibentuk dalam bentuk asrama atau boarding school yang menggunakan fasilitas milik Kemensos.
Program ini juga melibatkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk aspek perizinan, penyiapan guru, dan kurikulum pendidikan.
“Selain kurikulum nasional, kita juga akan mengembangkan kurikulum khusus untuk anak-anak yang mengikuti program boarding school ini. Tata kelola dan fasilitas juga akan disesuaikan,” katanya.
Lebih lanjut, Nuh memberikan apresiasi terhadap ide Presiden Prabowo Subianto yang mendukung pemotongan mata rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.
Menurutnya, memberikan pendidikan kepada kaum dhuafa merupakan kunci untuk membangun masa depan bangsa.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menambahkan, anggaran untuk pembentukan Sekolah Rakyat akan didukung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pemda setempat juga akan dilibatkan untuk memastikan pelaksanaan program ini berjalan lancar.
“Anggaran akan didukung oleh Presiden, dan kita akan koordinasi dengan daerah yang siap,” kata Gus Ipul.
Program ini diharapkan dapat memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga miskin di seluruh Indonesia.
