Tajukpolitik – Presiden Joko Widodo atau Jokowi, mengharapkan Indonesia segera diterima sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) biar lebih mudah mengakses investasi.
“Karena ini adalah organisasi untuk negara maju, kita harapkan dengan menjadi anggota, kita akan lebih mudah mengakses investasi dan lembaga internasional yang bermanfaat bagi masyarakat kita,” ujar Jokowi dalam keterangan pers usai meninjau Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (14/5).
Jokowi meyakini bahwa keanggotaan OECD akan memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, terutama dalam upaya menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) dan mencapai status negara maju.
“Memang di sana banyak aturan main yang harus kita ikuti, dan ini akan mendisiplinkan kita untuk mencapai tujuan menjadi negara maju,” tambahnya.
Pada Rabu, 20 Februari 2024, Dewan OECD memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia. Keputusan ini diambil setelah penilaian oleh anggota OECD berdasarkan Framework for the Consideration of Prospective Members yang berbasis bukti.
Keputusan untuk membuka diskusi aksesi ini juga merupakan lanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara Mitra Utama OECD sejak tahun 2007.
Setelah diskusi aksesi, Indonesia harus merancang peta jalan (roadmap) aksesi yang akan dipersiapkan bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk kemudian dipertimbangkan oleh Dewan OECD pada pertemuan berikutnya.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa 38 negara anggota OECD telah menyetujui Indonesia untuk menjadi salah satu anggota organisasi tersebut.
Airlangga, yang ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, mengatakan bahwa dirinya sudah menerima roadmap bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD. Selain Indonesia, negara lain yang menerima roadmap ini adalah Argentina.
“OECD tentu bukan sesuatu yang mudah karena ada 38 negara anggota, dan semuanya menyetujui Indonesia masuk OECD,” kata Airlangga dalam sebuah seminar ekonomi yang diselenggarakan di Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya di kancah internasional dan membuka lebih banyak peluang investasi serta kerjasama dengan negara-negara maju.
Keanggotaan OECD tidak hanya akan memberikan akses lebih luas terhadap investasi, tetapi juga mendisiplinkan Indonesia dalam mengikuti standar dan praktik terbaik internasional.
Melalui keanggotaan OECD, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan kualitas kebijakan publik dan tata kelola yang lebih baik, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Keanggotaan ini juga diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai tujuan jangka panjangnya untuk menjadi negara maju yang berdaya saing global.