Senin, 14 Oktober, 2024

Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan, AHY: Tak Ada Sepakbola Seharga Nyawa Manusia

TajukPolitikAgus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Sabtu malam (1/10).

Tragedi di Kanjuruhan ini menelan korban hingga 153 jiwa dan ratusan luka-luka per Minggu siang, 2 Oktober 2022. AHY juga mendoakan seluruh korban jiwa dan korban luka agar bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.

“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita atas tragedi yang terjadi di
Kanjuruhan semalam. Teriring doa untuk seluruh korban jiwa, termasuk dua aparat kepolisian yang sedang bertugas.”

“Semoga keluarga yang dtitinggalkan diberikan kekuatan. Juga agar korban luka segera pulih,” demikian lanjut AHY di akun twitternya.

AHY juga menyayangkan tragedi Kanjuruhan ini bisa terjadi dan menyampaikan kalau tragedi ini merupakan catatan kelam bagi olahraga Indonesia. “Hilangnya ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan ini adalah catatan kelam bagi olahraga Indonesia, termasuk salah satu yang memakan korban terbesar di dunia.”

Hingga Minggu siang, 2 Oktober 2022, Tragedi Kanjuruhan telah menelan 153 korban jiwa. Jumlah korban jiwa ketika pelaksanaan pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang ini, merupakan yang kedua terbesar di dunia. Bahkan, jauh di atas tragedi Hillsborough di Inggris, 15 April 1989 yang menelan 96 korban jiwa.

AHY pun mendorong agar dilakukan investigasi mendalam pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab, supaya menjadi pelajaran besar agar kejadian semacam ini jangan sampai terulang.

“Tak ada sepakbola seharga nyawa manusia,” pungkas AHY.

Korban tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikabarkan kembali bertambah. Dari informasi yang diterima Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), korban tewas bertambah menjadi 153 orang.

“Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai pagi ini informasinya sudah 153 orang yang meninggal dunia,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Minggu (2/10/2022).

Komnas HAM berencana menerjunkan tim investigasi untuk mengusut penyebab kerusuhan yang terjadi usai laga Arema versus Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022, malam.

Pasalnya, pertandingan tersebut sampai menimbulkan ratusan korban jiwa. Saat ini, Komnas HAM sedang membahas serius terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ini.

“Belum koordinasi dengan pihak Kepolisian. Kami masih koordinasi di internal Komnas HAM,” katanya.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyebut ada 127 orang yang meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema versus Persebaya berakhir dengan skor 2-3. Pertandingan dimenangkan Persebaya Surabaya.

Sebanyak 125 Aremania dikabarkan menjadi korban tewas dalam insiden tersebut. Sementara itu, terdapat dua anggota kepolisian yang juga dikabarkan tewas. Mayoritas para korban meninggal dunia karena sesak nafas dan terinjak-injak usai pihak kepolisian melempar gas air mata untuk melerai kerusuhan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini