TajukPolitik – Pengamat politik Rocky Gerung soroti relawan Pro Jokowi (Projo) yang tolak perpanjangan masa jabatan tiga periode.
Dalam tayangan Rocky Gerung disinggung adanya perbedaan sikap antara Ketum Projo Budi Arie Setiadi dan Sekjen Projo Handoko.
Sebagaimana diketahui, Budi Arie Setiadi membawa aspirasi untuk Jokowi dalam menjabat tiga periode pada Pilpres 2024.
Dalam hal ini, Rocky Gerung sebut bahwa dirinya paham terkait apa yang ada di dalam Projo.
“Dari awal kita sudah duga dengan sistematis bahwa Projo akan di dikte oleh kenyataan itu,” kata Rocky Gerung dalam Forum News Network, yang dikutik tajuknasional.com Minggu (01/01)
Rocky Gerung menyebutkan kenyataan pertama yaitu Budi Arie Setiadi menganggap aktivitas politik Indonesia mampu menghasilkan opini publik.
Aktivitas politik yang dimaksud oleh Rocky Gerung yaitu adanya penundaan Pilpres, perpanjangan masa jabatan atau tiga periode dengan harapan Presiden Jokowi tetap memimpin.
Sebagaimana diketahui, pada gelaran konferensi pers di Kantor DPP Projo, Rabu (28/12/2022), relawan Projo menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
Terlebih lagi adanya penundaan pemilu 2024 yang menjadi kritik Sekjen Projo Handoko.
Menurut Handoko, wacana penundaan pemilu 2024 tak berdasar dan tidak memiliki syarat yang kuat.
Sementara itu, Rocky Gerung kaitkan adanya Anies Baswedan yang secara terus menerus berupaya melampaui Ganjar Pranowo.
Atas dasar itu Rocky Gerung memberikan penilaian terhadap Projo yang merupaka relawan pendukung Jokowi.
“Harusnya dinyatakan lebih awal bahwa Projo bukan untuk tiga periode, bukan untuk perpanjangan, tapi untuk menyerap aspirasi,” ujar Rocky Gerung.
Dalam diskusinya bersama Hersubeno Arief, Rocky Gerung sampaikan hipotesisnya.
“Bagaimana kalau misalkan Projo dalam kenyataan menemukan bahwa di dalam Musra nama Anies Baswedan sudah jauh melampaui Ganjar Pranowo, hanya saja tidak mau di ucapkan,”
“Kan bisa saja dalam daerah tertentu, dipilih supaya daerah tempat Musra itu bukan daerah Anies Baswedan,” lanjut Rocky Gerung.
Menurut mantan dosen Universitas Indonesia Rocky Gerung, terdapat semacam statement yang sangat politis.
Rocky Gerung menyampaikan bahwa Budi Arie Setiadi perlu menerangkan alasan kenapa relawan Projo tidak menghendaki adanya tiga periode.
Sementara itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa sebagai seorang sahabat Budi Arie Setiadi, ia mengingatkan bahwa keadaan politik bisa berubah setiap saat.
“Perubahan itu bisa merugikan mereka yang tadinya intelektual dan akhirnya terjebak di dalam kasak-kusuk politik istana,” ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, seseorang perlu memiliki argumen yang masuk akal.
“Kalau gak masuk akal, ada dana yang mengalir untuk mempromosikan tiga periode,”
“Atau mungkin sekarang dananya sudah berhenti, sehingga Presiden Jokowi memang tidak akan tiga periode,” kata Rocky Gerung.
Selain itu, Rocky Gerung juga menyoroti adanya gerakan masa perpanjangan jabatan Presiden Jokowi yang digaungkan oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).
“Pentingnya dikonfrontasi, supaya Projo tegur Ketua MPR, kan Projo tangan kanan Jokowi secara ideologis,” ujar Rocky Gerung.
Karena Projo sebagai tangan kanan Jokowi, Rocky Gerung menyarankan Projo untuk menegur bahwa Bamsoet memiliki sikap buruk terhadap konstitusi.
Menurut Rocky Gerung, kesepakatan yang ada di dalam Istana tidak pernah jelas.
Oleh karena itu, Rocky Gerung mengatakan “Maka Projo juga menganggap bahwa ini gak jelas, mau jadi pemilu atau enggak, mau tunda atau tidak”.
“Sementara Projo tahu bahwa persaingan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah berbeda,” lanjut Rocky Gerung.
Menurutnya, publik sudah tidak peduli siapa yang akan mendukung Anies Baswedan.
Satu hal yang sudah pasti menurut Rocky Gerung yaitu Anies Baswedan telah didukung oleh para relawan.
“Orang gak peduli lagi Anies mau di dukung partai atau gak, pokoknya relawan sudah bergerak,” ujar Rocky Gerung.