Minggu, 19 Januari, 2025

Bendungan Jlantah Siap Dukung Swasembada Pangan dan Kebutuhan Air Karanganyar

TajukNasional Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan bahwa Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, akan dioptimalkan untuk mengairi sawah masyarakat guna mendukung program swasembada pangan. Bendungan ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui sistem irigasi yang andal.

“Target kami adalah meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga tiga kali lipat dengan memastikan sawah-sawah masyarakat dapat teraliri air secara optimal,” ujar Dody dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung hingga 10,97 juta meter kubik air dengan luas genangan 50,45 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air untuk irigasi di wilayah Karanganyar seluas 1.494 hektare, yang terdiri dari 806 hektare area irigasi lama (peningkatan IP dari 172 persen menjadi 272 persen) dan 688 hektare area irigasi baru (IP 272 persen).

Progres dan Fungsi Bendungan Jlantah
Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PU, Adenan Rasyid, melaporkan bahwa pembangunan Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. Proses impounding (pengisian awal) telah dimulai pada 20 Desember 2024, dan diharapkan air bendungan mencapai elevasi optimal 685 meter pada akhir Februari 2025.

“Setelah air mencapai intake pada elevasi 662 meter, suplai air untuk irigasi akan langsung terdistribusi melalui jaringan yang sudah terhubung,” jelas Adenan.

Selain mendukung irigasi, Bendungan Jlantah juga memiliki fungsi penting lainnya, seperti:

  • Penyediaan air baku sebesar 150 liter per detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro.
  • Reduksi banjir hingga 51,26 persen dengan kapasitas mereduksi debit banjir sebesar 70,33 meter kubik per detik.
  • Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW.
  • Pengembangan potensi pariwisata di wilayah Karanganyar.

Komitmen Swasembada Pangan dan Energi
Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya program swasembada pangan dan energi sebagai fondasi kedaulatan bangsa. Dalam agenda pembangunan nasional 2025–2029, upaya ini akan menjadi prioritas untuk memastikan Indonesia mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan energinya.

“Bendungan Jlantah adalah salah satu wujud nyata dari visi pembangunan yang berbasis pada kekuatan nasional. Kami yakin, dengan infrastruktur seperti ini, kita bisa mencapai kedaulatan pangan yang diimpikan,” ujar Presiden Prabowo dalam kesempatan terpisah.

Dengan hampir rampungnya pembangunan Bendungan Jlantah, masyarakat Karanganyar diharapkan dapat menikmati manfaat langsung berupa peningkatan hasil pertanian, ketersediaan air bersih, serta perlindungan dari risiko banjir. Infrastruktur ini juga diharapkan menjadi salah satu tonggak keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan kemandirian pangan dan energi.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini