Sabtu, 18 Januari, 2025

Awal 2025, Kementerian PU Siap Operasikan 6 Bendungan Baru untuk Ketahanan Pangan dan Air

TajukNasional Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) akan mengoperasikan enam bendungan baru yang tersebar di lima provinsi pada awal 2025. Hal ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan dan pengelolaan sumber daya air secara nasional.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan pentingnya infrastruktur sumber daya air untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan air.

“Kita bisa melihat peran bendungan, mulai dari bendung, irigasi primer, sekunder, hingga tersier yang langsung mengairi sawah-sawah,” ujar Menteri Dody dalam keterangan resmi, Rabu (8/1/2025).

Enam bendungan yang siap dioperasikan tersebut adalah:

  1. Bendungan Rukoh (Aceh): Berkapasitas 128 juta m³, mengairi 11.950 hektare lahan irigasi, dengan pola tanam padi-padi-palawija, intensitas tanam 300%, dan mampu mengurangi risiko banjir hingga 89,62%. Selain itu, bendungan ini menyediakan air baku sebesar 0,90 m³/detik. Proyek ini dibangun pada 2018–2024 dengan biaya APBN sebesar Rp1,7 triliun.
  2. Bendungan Keureuto (Aceh Utara, Aceh): Berkapasitas 216 juta m³, mengairi 9.455 hektare lahan irigasi, menyuplai air baku 0,5 m³/detik untuk lima kecamatan, menghasilkan listrik 6,34 MW, dan mereduksi banjir hingga 30%. Pembangunan berlangsung dari 2016 hingga 2024 dengan anggaran Rp2,73 triliun.
  3. Bendungan Jlantah (Karanganyar, Jawa Tengah): Dengan kapasitas tampung 10,97 juta m³, bendungan ini memberikan manfaat irigasi seluas 1.494 hektare, reduksi banjir seluas 87 hektare, air baku 0,1 m³/detik, dan potensi listrik 0,6 MW. Pembangunan dimulai pada 2019 dan selesai pada 2024 dengan anggaran Rp1,02 triliun.
  4. Bendungan Sidan (Bali): Memiliki kapasitas tampung 5,76 juta m³, bendungan ini menyediakan air baku 1,75 m³/detik dan potensi listrik mikrohidro sebesar 0,65 MW. Dibangun sejak 2018 hingga 2024 dengan anggaran sebesar Rp1,8 triliun.
  5. Bendungan Marangkayu (Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur): Berkapasitas 12,3 juta m³, bendungan ini mengairi irigasi seluas 1.500 hektare serta menyediakan air baku sebesar 0,45 m³/detik. Pembangunan dilakukan pada 2023–2024 dengan anggaran Rp191,26 miliar.
  6. Bendungan Meninting (Lombok Barat, NTB): Dengan kapasitas tampung 12 juta m³, bendungan ini mengairi irigasi seluas 1.559 hektare, menyediakan air baku sebesar 0,15 m³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 0,8 MW. Proyek ini dimulai pada 2019 dan selesai pada 2024 dengan anggaran Rp1,4 triliun.

Menteri Dody menyatakan bahwa keenam bendungan ini akan memberikan manfaat strategis, seperti mendukung ketahanan pangan, mengurangi risiko banjir, serta memastikan ketersediaan air baku untuk masyarakat. “Infrastruktur ini menjadi kunci untuk mencapai pengelolaan sumber daya air yang lebih optimal dan berkelanjutan,” tutupnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini