TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (MenEkraf/KaBekraf), Teuku Riefky Harsya, memuji pelaksanaan Khanduri Maulid Raya di Banda Aceh yang dinilai berhasil menampilkan kekayaan seni budaya sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif (ekraf).
Acara yang berlangsung di Taman Sultanah Safiatuddin ini menjadi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah sekaligus mengenang 20 tahun Tsunami Aceh. “Kegiatan ini menyuguhkan berbagai potensi ekraf berbasis seni budaya, seperti sajian kuliner khas Aceh, termasuk *Dalong* yang berisi kopi, pulut, dan aneka makanan tradisional lainnya,” ujar Menteri Riefky.
Ia menambahkan, kuliner dan seni pertunjukan merupakan dua dari 17 subsektor ekraf yang memiliki potensi besar, terutama di Aceh yang dikenal dunia dengan warisan budaya dan tradisi khasnya. “Khanduri Maulid Raya tidak hanya menjadi momentum memperingati kelahiran Rasulullah, tetapi juga ruang untuk memperkuat ukhuwah dan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kreatif,” tegasnya.
Menteri Riefky juga menyoroti pentingnya memperdalam pelajaran dari kehidupan Rasulullah SAW sebagai inspirasi dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. “Teladan Rasulullah dalam kepemimpinan penuh cinta kasih, kebijaksanaan, dan keadilan adalah pedoman yang dapat kita terapkan dalam berbagai aspek kehidupan,” tambahnya.
Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Direktur SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Fahmi Akmal, serta Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa.
Acara *Khanduri Maulid Raya* diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengintegrasikan seni budaya dalam pengembangan ekonomi kreatif, sehingga mampu membuka peluang baru bagi masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan bersama.