TajukNasional Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, SE, bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, menyelenggarakan workshop pendidikan bertema “Memanfaatkan Rapor Pendidikan Indonesia untuk Perbaikan Pembelajaran” di Hotel Aston Kupang, NTT, pada Sabtu, 7 September 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Kabid Pendidikan Menengah Dinas Dikbud NTT, Ayub Sanam, yang mewakili Kadis Dikbud NTT, Ambrosius Kodo, serta para kepala SMA, SMK, dan SLB di NTT.
Workshop ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memanfaatkan rapor pendidikan yang telah diterapkan pemerintah, guna meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat daerah. Anita Jacoba Gah, dalam sambutannya, menekankan pentingnya memanfaatkan rapor pendidikan untuk memahami kekuatan dan kelemahan setiap sekolah. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk melihat bagaimana rapor pendidikan dapat membantu sekolah-sekolah di NTT dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan yang ada,” jelas Anita.
Politisi Partai Demokrat ini juga menggarisbawahi bahwa saat ini tingkat literasi dan numerasi di NTT masih rendah, sehingga perlu adanya dorongan untuk meningkatkan minat baca di kalangan siswa. “Guru dan kepala sekolah diharapkan dapat berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat baca siswa,” tambahnya.
Dalam workshop tersebut, Anita juga mengingatkan para peserta bahwa anggaran besar telah dialokasikan pemerintah untuk pendidikan. “Sekolah harus pandai memanfaatkan berbagai program dari pusat, khususnya dari Kemendikbud, untuk diterapkan secara efektif,” ujarnya. Anita menegaskan bahwa upaya ini tidak boleh dianggap remeh, dan semua pihak harus bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal.
Drs. Purwadi Sutanto, M.Si., Widyaprada Ahli Utama Direktorat SMA Kemendikbud Ristek RI, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Komisi X, khususnya dengan Anita Gah, sangat penting dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan. “Rapor pendidikan berfungsi untuk merefleksikan dan memperbaiki proses pembelajaran di sekolah, dan kami berharap NTT dapat menunjukkan kemajuan yang signifikan,” kata Purwadi.
Selama sesi diskusi, peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Beberapa kepala sekolah, termasuk Kepala SMAN 5 Kupang Veronika Wawo Dheo, Kepala SLB Negeri Kota Radja Edy Wahon, dan Koordinator Pengawas SMK Ulfianty Toelle, menyampaikan berbagai pertanyaan dan saran terkait peningkatan rapor pendidikan. Mereka meminta agar anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti tuna netra juga dapat berpartisipasi dalam asesmen nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Workshop ini diharapkan menjadi langkah awal untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem pendidikan di NTT. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mengumpulkan masukan dari para praktisi pendidikan, diharapkan akan ada kemajuan yang signifikan dalam pembelajaran dan kualitas pendidikan di daerah tersebut.