TajukPolitik – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diagendakan mengunjungi kantor DPP Partai Demokrat pada Jumat (7/10). Rencananya, Anies berkunjung ke sana pada pagi hari.
Kepala Badan Komunikasi Stragis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan kabar tersebut.
“Iya benar,” kata Herzaky, Kamis (6/10).
Petinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng juga bicara demikian. “Besok pagi. Tapi detailnya menyusul,” kata dia.
Belum diketahui apa saja agenda Anies saat berkunjung ke DPP Demokrat besok. Belum diketahui pula siapa saja petinggi Partai Demokrat yang akan menyambut Anies dalam pertemuan.
Sebelumnya Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres di Pemilu 2024. Deklarasi diumumkan secara langsung oleh Surya di Kantor DPP NasDem, Senin (3/10).
“Kami titipkan perjalanan bangsa ke depan insyaallah jika Anies terpilih nantinya pimpin bangsa jadi bangsa lebih bermartabat,” kata Surya.
Sejauh ini, NasDem tengah menjajaki koalisi dengan Demokrat dan PKS. Dua partai yang disebut terakhir pun menyambut baik ketika NasDem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden.
Akan tetapi, mereka belum resmi membentuk koalisi menghadapi Pilpres 2024. Penjajakan masih dilakukan. Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga belum mau bicara banyak soal koalisi ketiga partai.
“Koalisi itu penuh dengan misteri, karena bukan hanya kita yang menentukan dan tidak semua dalam kendali kita. Kita hanya bisa terus berikhtiar,” kata AHY dalam keterangan pers, Selasa (4/10).
Juru Bicara PKS M Kholid mengatakan masing-masing partai sudah mengajukan nama cawapres. Dia menyebut Partai Demokrat mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sementara NasDem mengusulkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
PKS pun beberapa nama yang diajukan antara lain Ahmad Heryawan, Irwan Prayitno serta Hidayat Nurwahid.
Selain ketiga tokoh tadi, ada pula nama Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Wakil Ketua Majelis syuro Mohamad Sohibul Iman turut diajukan PKS sebagai cawapres ke calon koalisi.
“Yang paling potensial menang, yang paling punya kapasitas memimpin bangsa, yang paling mampu menyatukan seluruh elemen bangsa,” kata dia.