Senin, 24 Februari, 2025

Anggap Moeldoko Norak Nakutin Rakyat, Gus Umar: Alasan Mau Jokowi Diperpanjang

TajukPolitik – Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan alias Gus Umar mendadak mengomentari pernyataan Moeldoko soal pendekatan yang harus dilakukan menjelang Pemilu 2024.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan itu memberikan imbauan menjelang pemilu 2024. Menurutnya, harus dikelola dengan pendekatan cinta kasih yang menitikberatkan pada perilaku politik baik dan terpuji.

Gus Umar menilai Moeldoko norak dengan cara nakut-nakutin rakyat.

“Norak lu Moeldoko nakut-nakutin rakyat saja. Apa lu mau Jokowi diperpanjang dengan alasan ini?,” ujar Gus Umar dikutip tajuknasional.com dari unggahan twitternya, @UmarHasibuan77 (14/12).

Pada sisi lain, Moeldoko beranggapan, demokrasi dan stabilitas harus berjalan seimbang dan dikelola dengan baik.

Jika satu dari dua hal itu mendominasi, maka akan terjadi kesenjangan dan berpotensi memunculkan kerusuhan.

Moeldoko mengaku berpengalaman menghadapi berbagai dinamika menjelang tahun politik, saat dirinya menjabat sebagai panglima TNI pada 2013-2015.

Moeldoko juga meminta kepada Jamaah Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia dan seluruh kalangan masyarakat untuk ikut berkontribusi menciptakan tahun politik yang kondusif dengan penuh cinta kasih.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, katanya, butuh keterlibatan dan doa dari seluruh kalangan masyarakat.

Indonesia akan menggelar pemilu secara serentak pada 14 Februari 2024 untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD periode 2024-2029. Selanjutnya pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024.

Menanggapi pernyataan Moeldoko, Pegiat Media Sosial Bachrum Achmadi memberikan komentar menohok. “Jelang Pemilu 2024, Moeldoko ingatkan bahaya situasi tak stabil seperti di Timur Tengah,” ujarnya dikutip dari unggahan twitternya, @BachrumAchmadi (14/12/2022).

Tak berhenti di situ, Bachrum mengingatkan bagaimana seorang Moeldoko hendak membegal Partai Demokrat. Sesuatu yang tentunya masih membekas di kepala, terlebih kader Partai Demokrat.

“Padahal dia sendiri yang bikin onar, tidak stabil karena mau begal Partai Demokrat, tapi ummat yang dituduhnya. Parahh!,” tukasnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini