TajukPolitik – Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam, sarankan Presiden Jokowi hentikan nafsu bangun IKN Nusantara.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia akibat pandemi Covid-19, terlebih resesi yang sudah di depan mata, Presiden Joko Widodo seharusnya tidak bernafsu membangun Ibukota Negara (IKN) Nusantara.
“Saya kira Jokowi jangan terlalu bernafsu untuk membangun IKN. Kita tahu Indonesia dan bahkan dunia baru saja terdampak Covid-19, apalagi resesi sudah di depan mata, bahkan Sri Mulyani sering mengingatkan publik,” ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam Senin (24/10).
Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, sangat tidak elok jika Jokowi terus menggencarkan pembangunan IKN. Mengingat, yang perlu menjadi prioritas untuk diselamatkan adalah rakyat, bukan IKN.
“Kalau melihat nafsu Jokowi untuk membangun IKN, maka seperti tidak ada yang perlu dibanggakan selain IKN. Selain itu IKN terkesan diobral kepada investor, meskipun hingga saat ini belum jelas investornya siapa,” kata Saiful.
Saiful menilai, sikap Jokowi yang seperti mengobral bisa merugikan bangsa jika IKN diasumsikan sebagai proyek yang diobral, karena bisa jadi akan menjadi problem baik AMDAL maupun kelayakan bangunan.
“Sudah saatnya saya kira lupakan IKN untuk sementara waktu, pemerintah harus lebih berfokus pada penanggulangan resesi dan pelunasan hutang luar negeri, bukan malah menambah masalah dengan meneruskan pembangunan IKN yang belum tentu nilai gunanya lebih signifikan bagi keberlangsungan negara,” pungkas Saiful.
Seperti diketahui Jokowi sampai obral IKN agar ada investor yang mau. Bahkan memberikan HGB selama 160 tahun. Kemudian membebaskan pajak selama 10 tahun. Sedangkan discon pajak sebesar 350 persen.