TajukPolitik – Harga Pertalite sejak 3 September 2022 naik dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Adapun kenaikan tersebut sudah disesuaikan dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Kendati demikian, banderol tersebut rupanya masih jauh dari harga keekonomian Pertalite. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap harga keekonomian Pertalite di atas Rp 10.000 perliter.
“(Harusnya) Rp 14.000-an per liter,” kata Arifin dikutip CNBC Indonesia.
Pernyataan Arifin tersebut tentunya mengundang reaksi warganet.
“Lucu 🤦♂️🤦♂️🤦♂️
Shell Super RON 92 saja harganya Rp13.550,-. Itu sudah lebih murah dari Pertamax RON 92 yg harganya Rp13.900,-. Padahal ngakunya Pertamax disubsidi pula. Eh, ini bilang Pertalite harusnya Rp14.000,-.
Beri statement tidak cek toko sebelah.
Turunkan harga BBM Subsidi!” ujar Psikolog Dr. Indra Kusuma dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Rabu(2/11).
Sementara Alvin Lie pengamat penerbangan merasa aneh Pertalite lebih mahal dari produk swasta.
“Ini lagi.Harga asli Pertalite Pertamina lebih mahal daripada BBM RON 90 Vivo. Ajaib ya? Swasta bisa lebih murah tapi masih laba pula,” tulisnya dalam twitter.
Perlu diketahui, Pertalite saat ini tergolong sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Menjadi JBKP, artinya harga Pertalite di seluruh Indonesia ditetapkan oleh pemerintah. Berbeda dengan solar dan minyak tanah yang mendapat subsidi, BBM jenis Pertalite terdapat kompensasi.
Adapun yang dimaksud sebagai kompensasi adalah dana yang dibayarkan oleh pemerintah kepada badan usaha atas kekurangan penerimaan badan usaha sebagai akibat dari kebijakan penetapan harga oleh pemerintah.
Contohnya, saat ini harga Pertalite dijual Rp 10.000 per liter, maka kompensasi yang harus dibayar ke Pertamina sebesar Rp 3.150. Nilai kompensasi tersebut berlaku bila harga keekonomian Pertalite Rp 13.150. Bila harga keekonomiannya Rp 14.000, maka kompensasi yang harus dibayar ke Pertamina adalah Rp 4.000.
Dibandingkan dengan BBM RON 90 lainnya, harga Pertalite masih lebih murah. Sebagai perbandingan BBM RON 90 yang ditawarkan BP-AKR saat ini dijual Rp 14.050 per liter. Sementara Vivo membanderol Revvo 90 dengan harga Rp 12.600 per liter. Tanpa kompensasi, harga Pertalite mungkin tak jauh beda dengan BP 90 dan masih kalah murah ketimbang Revvo 90 saat ini.
Selain Pertalite, BBM RON 90 yang dijual oleh BP-AKR dan juga Vivo termasuk dalam Jenis BBM Umum (JBU). Harga BBM JBU biasanya mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Ketika tengah naik, maka harganya ikut terkerek.
Demikian pula ketika turun, harga BBM JBU juga memungkinkan untuk turun. Maka dari itu jangan heran bila saat ini harga BP 90 dan Revvo 90 lebih mahal dari pertalite