TajukPolitik – Persipa Pati sesalkan kekerasan yang menimpat tim asal Pati ini saat berada di Manado persiapan menghadapi Maluku United pada pertandingan Play Off Degradasi Liga 2.
Mereka mendapat kekerasan saat menjalani official training di Stadion Klabat manado.
“Tadi kita OT official traning di stadion klabat dari awal kami minta tertutup. Tapi di dalam sudah bnyak orang, beberapa pemain mendapati pecahan kaca di area kotak pinalti sudah saya laporkan ke matchcom,” ujar Manager Persipa Pati,Dian Dwi Budianto kepada redaksi, Jumat (26/1).
“Setelah kita pulang sudah ada dupa sama bunga di arah bus, saya pikiran tidak apa karena itu bentuk psywar tapi setelah itu ada penyerangan kontak fisik ke beberpa official sampai saya sendiri sebagai manager di pukul beserta assiten manager sampai pemain mau naik bus susah karena Pintu bus di tutup,” lanjutnya.
Bahkan, orang-orang yang menyerang bus official Persipa sempat ingin menusukan senjata tajam.
“Trus , bahkan ada yang bawa seperti kayu mencoba mau ditusukan ke muka kita , yang saya sesalkan kenapa tidak ada unsur keamaman sama sekali dari pihak kepolisian padahal ketika setiap home tamu kita jaga mulai dari hotel, ke stadion smpai pulang kita dampingi trus melekat. Kepolisan di sini tadi tidak ada sama sekali, satu aja tidak ada dan keamanan internal membiarkan orang-orang itu tadi menyerang kita. Bagi saya psywar biasa tapi klo ini udah ada kontak fisik dan penyerangan,” Ujarnya.
Kekecewaan senada diungkap CEO Persipa Pati, Joni Kurnianto yang kecewa tidak ada pihak keamanan yang menjaga tim Laskar Saridin tersebut.
“Paling tidak keamanan pemain tuan rumah maupun tim lawan harus dijaga keamanannya,” jelasnya.
“Kepolisian, panpel, steward, LIB, PSSI di mana ? Nanti kalo ada korban bagaimana? tutupnya.
Persipa Pati bertandang ke Stadion Klabat Manado untuk melawan Sulut United, Sabtu (27/1) sore. Pertandingan ini merupakan lanjutan babak playoff degradasi Liga 2 Indonesia.
Kemenangan bakal membuka jalan bagi Laskar Saridin untuk tetap bertahan di Liga 2.
