TajukPolitik – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan penolakan Fraksi Partai Demokrat terhadap pembahasan RUU Kesehatan dilandasi semangat peningkatan pelayanan kesehatan yang berkeadilan.
“Dengan semangat peningkatan pelayanan kesehatan yg berkeadilan, @FPD_DPR menolak pembahasan RUU Kesehatan ke tingkat lanjut,” tuturnya dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Rabu (21/6).
AHY mengatakan ada sejumlah poin penting yang perlu dicermati dalam RUU kesehatan ini, yaitu:
Petama, terkait upaya penghapusan pengeluaran wajib khusus Kesehatan dalam APBN, menunjukkan minimnya komitmen negara menyiapkan kesehatan angg layak, merata dan berkeadilan. Padahal mandatory spending ini masih sangat dibutuhkan untuk menjamin terpenuhinya pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kedua, @PDemokrat menolak indikasi liberalisasi tenaga kesehatan / medis asing yg sangat berlebihan. Kami mendukung sepenuhnya kemajuan praktek kedokteran & hospitality termasuk hadirnya dokter asing, tapi dgn prinsip reciprocal. Bahwa seluruh dokter Indonesia diberi pengakuan yang layak & kesempatan yg setara. Dokter asing jg harus patuh & tunduk pada peraturan yg belaku,” jelasnya.
“Terakhir, @FPD_DPR menilai proses penyusunan & pembahasan RUU kesehatan ini terkesan sangat terburu2 sehingga tidak memberikan ruang pembahasan yg cukup panjang. Kami menilai jika ruang & waktu dibuka lebih panjang lagi, RUU ini dpt lebih komprehensif, holistik dan berkualitas,’ lanjutnya.
Seperti diketahui sebanyak tujuh fraksi di DPR RI menyetujui pembahasan lebih lanjut RR Kesehatan. Hanya Demokrat dan PKS yang berani menolak RUU Kesehatan tersebut lanjut ke tahap berikutnya.
RUU Kesehatan ini sebenarnya banyak menuai protes terutama para tenaga kesehatan yang beberapa waktu lalu melakukan demonstrasi di DPR untuk menolak pengesahan RUU tersebut.
Begitupun lima organisasi profesi pelayanan kesehatan menolak adanya RUU tersebut, Mereka berharap DPR tidak mengesahkan RUU tersebut.