Kamis, 21 November, 2024

AHY Kunjungi Muara Baru, Soroti Dampak Positif Tanggul Laut bagi 20 Ribu Keluarga

TajukNasional Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), melakukan kunjungan lapangan ke Muara Baru, Jakarta Utara. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau proyek pembangunan Tanggul Pantai Muara Baru, yang dianggap memiliki peran vital dalam melindungi warga dari ancaman banjir rob. AHY menyoroti pentingnya tanggul ini untuk melindungi sekitar 20.000 keluarga di kawasan pesisir tersebut.

Proyek Tanggul Pantai Muara Baru dibangun sejak 2014 dan hingga kini mencapai panjang total 2,38 kilometer dengan ketinggian sekitar 4,8 meter dari permukaan air laut. Struktur ini dirancang untuk melindungi kawasan pesisir yang rentan terhadap banjir akibat kenaikan air laut.

“Dengan tanggul setinggi 4,8 meter ini, kita bisa menyelamatkan lebih dari 20 ribu kepala keluarga dari ancaman banjir. Luas wilayah yang terlindungi mencakup sekitar 160 hingga 170 hektare,” ujar AHY saat meninjau lokasi di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (4/11).

AHY menekankan bahwa permukaan air laut di kawasan tersebut sudah lebih tinggi daripada banyak rumah warga. Tanpa adanya tanggul, ribuan keluarga akan menghadapi risiko serius dari banjir rob yang bisa mengancam keselamatan mereka. AHY juga menambahkan bahwa upaya penanggulangan banjir rob ini memerlukan sinergi berbagai pihak. “Ini adalah tugas bersama, tidak ada satu entitas yang bisa mengatasi tantangan ini sendiri. Kerjasama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat penting,” jelasnya.

Selain ancaman dari air laut, daerah Muara Baru juga mengalami penurunan permukaan tanah atau land subsidence yang signifikan. Menurut AHY, wilayah ini mengalami penurunan tanah hingga 10 cm setiap tahun. Dalam satu dekade, penurunan tersebut bisa mencapai 1 meter, memperburuk risiko banjir di masa depan. “Penurunan ini adalah ancaman jangka panjang. Kami perlu memproyeksikan bagaimana kondisi Jakarta dalam 5, 10, atau 20 tahun ke depan, khususnya mengingat kepadatan penduduk di wilayah ini,” ujar AHY.

Dalam upaya jangka panjang, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana menambah suplai air bersih dari Bendungan Jatiluhur dan Karian yang sedang dibangun. Tujuan dari suplai air tambahan ini adalah mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap air tanah, yang menjadi salah satu penyebab utama penurunan permukaan tanah di Jakarta Utara. Dengan mengurangi penggunaan air tanah, diharapkan penurunan muka tanah dapat diminimalisasi dan risiko banjir di masa depan berkurang.

AHY juga menjelaskan tentang upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem drainase di wilayah pesisir. Peningkatan saluran air rumah tangga dan penanganan air limbah menjadi bagian penting dari proyek ini, terutama untuk menghadapi curah hujan tinggi. Langkah-langkah pencegahan seperti ini diproyeksikan untuk mengurangi risiko banjir saat musim hujan tiba.

AHY berharap agar program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Menurutnya, proyek tanggul dan program pengelolaan air bersih adalah bagian dari upaya menyeluruh untuk melindungi wilayah pantura Jakarta dan daerah pesisir lain yang sering terdampak banjir rob. “Kami memohon dukungan semua pihak agar kami dapat terus melanjutkan program-program penyelamatan kawasan pesisir Jakarta dan wilayah lainnya yang terkena dampak banjir rob. Kolaborasi yang baik akan membantu kita menghadapi tantangan ini secara efektif,” tutup AHY.

Dengan pendekatan jangka panjang ini, diharapkan pembangunan infrastruktur tanggul dan pengelolaan air dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat pesisir Jakarta dan sekitarnya, mengurangi dampak negatif dari penurunan tanah dan naiknya permukaan air laut yang terus mengancam kawasan tersebut.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini