TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata dan tepat sasaran di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo ingin agar setiap warga negara, tanpa terkecuali, merasakan manfaat dari infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal.
“Presiden berharap pembangunan infrastruktur ke depan bukan hanya tepat sasaran, tapi juga benar-benar menyentuh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa memandang lokasi,” ujar AHY dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (22/10).
AHY menekankan bahwa pembangunan infrastruktur ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Selain itu, fokus utama infrastruktur yang akan dibangun juga mencakup sektor-sektor strategis seperti swasembada pangan, energi, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan fasilitas di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Kita akan fokus mengurangi ketimpangan, memperkuat infrastruktur untuk swasembada pangan dan energi, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan,” tambahnya.
Pembangunan sentra-sentra ekonomi baru di berbagai wilayah juga menjadi bagian penting dari rencana ini. AHY berharap bahwa melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru, pendapatan masyarakat dapat meningkat, yang pada gilirannya akan mendorong kesejahteraan secara keseluruhan.
“Kami ingin membangun sentra ekonomi baru yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh daerah,” jelas AHY.
Namun, AHY juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam setiap proyek infrastruktur. Pembangunan yang tidak terencana dengan baik, menurutnya, dapat menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan yang berpotensi menyebabkan bencana alam.
“Kita harus berhati-hati, jangan sampai pembangunan yang tidak terencana dengan matang justru menciptakan ketidakseimbangan lingkungan dan memicu bencana,” ungkap AHY.
Sebagai Menteri Koordinator, AHY berkomitmen untuk terus mempelajari berbagai tantangan infrastruktur yang ada dan mencari solusi terbaik. Ia berencana mengadakan rapat koordinasi serta melakukan kunjungan lapangan untuk memahami lebih dalam kondisi di lapangan dan kebutuhan infrastruktur yang mendesak.
“Kunjungan lapangan dan koordinasi dengan kementerian terkait sangat penting agar pembangunan tidak hanya efektif dari segi teknis, tetapi juga berkelanjutan dari sisi sosial dan lingkungan,” tutur AHY.
Dalam posisinya saat ini, AHY memimpin lima kementerian di bawah Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Kementerian tersebut adalah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Transmigrasi, dan Kementerian Perhubungan.
Dengan pengalaman yang kaya, termasuk keberhasilannya memimpin Kementerian ATR/BPN, AHY optimis bahwa pendekatan yang sama dapat diterapkan untuk memimpin koordinasi pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.