TajukPolitik – Rocky Gerung mengatakan bahwa acara relawan Jokowi di Gelora Bung Karno (GBK) adalah wujud ketakutan istana terhadap blusukan Anies Baswedan yang semakin disambut meriah rakyat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali dapat sorotan setelah dirinya menghadiri acara atau kegiatan besar-besaran yang dilakukan kelompok relawannya pada Sabtu, (26/11) lalu.
Sejumlah pihak mempertanyakan untuk apa Jokowi yang sudah tak bisa lagi berkontestasi malah sibuk menghadiri acara relawan dan menimbulkan kesan wacana perpanjangan masa jabatan kembali muncul.
Salah satu pihak yang menyoroti hal ini adalah Pengamat Politik kenamaan Rocky Gerung. Rocky menilai perbincangan perpanjangan masa jabatan sebenarnya sudah mengalami penurunan.
“Itu sebetulnya soal perpanjangan itu sudah surut, makanya kita lihat Musra (Musyarawarah Relawan Jokowi) itu semakin dikit,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip tajuknasional.com, Senin (28/11).
Atas dasar itu, Rocky melihat acara besar-besaran di Gelora Bung Karno (GBK) tersebut muncul karena ada faktor lain sehingga Jokowi harus turun tangan.
Menurut Rocky, pertemuan yang dihadiri Jokowi tersebut adalah respons atas makin kuatnya suara perlawanan dari kubu oposisi yang dibawa oleh sosok Anies Baswedan.
“Tetapi begitu Anies beredar ke seluruh Indonesia, cemas lagi istana. Jadi ini reaksi terhadap blusukan Anies yang diterima gegap gempita,” tambah Rocky.
Menurut Rocky, istana ketakutan dan mulai sadar betapa “berbahayanya” Anies bagi kelangsungan kekuasaan mereka, padahal Anies baru memulai kunjungannya setelah menuntaskan tugas menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Faktor relawan Anies yang bahkan datang dari kader-kader partai penguasa juga dinilai Rocky sebagai modal berharga Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Bagi istana dia bisa hitung yang disebut efek berantai ini, kalau sudah separuh Indonesia itu diasuh relawan Anies ya sudah pemilu selesai sebetulnya, ini euforia susah dipahami,” ujar Rocky.