TajukNasional Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Ossy Dermawan, resmi menutup Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/11).
Dalam sambutannya, Wamen ATR/BPN Ossy menegaskan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor untuk memerangi mafia tanah, yang menjadi ancaman serius bagi kepentingan masyarakat dan negara.
“Hanya dengan komunikasi yang baik dan menghilangkan ego sektoral, kita dapat menjalankan tugas dengan efektif. Saya harap para Kepala Kantor Wilayah selalu berkoordinasi erat dengan Kepala Kejaksaan Tinggi, Kapolda, dan jajarannya. Jika sinergi ini terjaga, mafia tanah akan berpikir dua kali sebelum mencoba merusak,” ujar Ossy Dermawan.
Ia menekankan bahwa rakor ini harus menjadi pijakan awal untuk langkah konkret dalam memberantas mafia tanah pada tahun 2025 dan seterusnya. Menurutnya, pemahaman terhadap modus operandi pelaku menjadi kunci karena kejahatan pertanahan terus beradaptasi.
“Kita membutuhkan kecerdikan dari Satgas Anti-Mafia Tanah untuk mengantisipasi ancaman yang terus berubah. Kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Pertahanan akan memperkuat perjuangan kita melawan mafia tanah,” tambahnya.
Wamen Ossy juga memuji kinerja Satgas Anti-Mafia Tanah yang telah berhasil menyelamatkan berbagai aset negara dan masyarakat. Ia menekankan bahwa manfaat dari pemberantasan mafia tanah ini harus dirasakan terutama oleh masyarakat kurang mampu, yang sering menjadi korban ketidakadilan hukum dan ekonomi.
“Tugas kita adalah membela rakyat kecil. Keberhasilan Satgas tidak hanya menguntungkan instansi, tetapi harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas,” katanya.
Dalam acara tersebut, Wamen Ossy menyampaikan apresiasi kepada 97 individu dan pihak yang menerima penghargaan pin emas dan piagam dari Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid. Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi signifikan dalam pencegahan dan penyelesaian kasus pertanahan.
“Saya mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan. Ini adalah bukti nyata dedikasi, integritas, dan kerja keras Bapak/Ibu dalam memberantas tindak pidana pertanahan,” tutup Ossy Dermawan.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Satgas Anti-Mafia Tanah yang sekaligus Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertanahan, Arif Rachman, Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Iljas Tedjo, Staf Khusus Bidang Pemberantasan Mafia Tanah Widodo, serta pejabat lainnya dari Ditjen PSKP.