TajukNasional Pada Senin, 30 September 2024, Direktur Jenderal Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (Dirjen PPTR) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Ir. H. Jonahar, M.Ec.Dev., berhasil menyelesaikan sidang promosi doktor di bidang Manajemen dan Bisnis di Sekolah Bisnis IPB, Bogor. Dalam sidang tersebut, Jonahar mempertahankan disertasi yang mengkaji metode inovatif terkait pengelolaan dan pendaftaran tanah di Indonesia.
Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan apresiasi atas pencapaian Jonahar dalam ranah akademik ini. Menurut AHY, keberhasilan Jonahar ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan kebijakan agraria yang lebih komprehensif di Indonesia. AHY menekankan bahwa pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, sangat diperlukan untuk memperbaiki sistem pengelolaan tanah dan reformasi agraria yang sedang berjalan.
“Kita perlu integrasi ilmu pengetahuan yang komprehensif untuk mencapai tata kelola agraria yang lebih baik dan adil. Hal ini juga relevan dengan pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang akan melanjutkan agenda reformasi agraria,” ujar AHY dalam sambutannya.
Jonahar, dalam disertasinya yang berjudul “Analisis Pelaksanaan, Percepatan, dan Interaksi Land Value Capture dalam Sistem Pendaftaran Tanah di Indonesia,” menekankan pentingnya penerapan Land Value Capture (LVC). LVC merupakan instrumen kebijakan ekonomi yang memanfaatkan peningkatan nilai tanah akibat pembangunan yang terintegrasi. Jonahar berpendapat bahwa penerapan LVC di Indonesia dapat menjadi solusi efektif dalam mendorong sistem pendaftaran tanah yang lebih efisien dan mengurangi tindakan mafia pertanahan yang meresahkan masyarakat.
Sidang promosi doktor Jonahar dipimpin oleh Dekan Sekolah Bisnis IPB sebagai Ketua Pimpinan Sidang, dengan kehadiran sejumlah tokoh penting. Selain AHY, turut hadir Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, mantan Menteri ATR/BPN Sofyan Jalil, serta jajaran pejabat Kementerian ATR/BPN dan Kepala Kantor BPN Kota Bogor, Budi Jaya.
Lebih lanjut, Jonahar berharap hasil temuannya dalam disertasi ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan pertanahan di Indonesia. Ia juga menyoroti potensi penerapan metode LVC yang telah berhasil di beberapa negara lain dan diyakini mampu memperkuat sistem pengelolaan tanah di Indonesia. Menurut Jonahar, sistem ini dapat membantu pemerintah dalam menekan mafia tanah sekaligus menciptakan transparansi dalam pengelolaan aset tanah di seluruh wilayah Indonesia.
“Penerapan LVC diharapkan bisa menjadi kunci utama dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi sektor pertanahan, terutama dalam hal transparansi dan efisiensi,” tambah Jonahar.