TajukNusantara – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka Borneo Forum ke-7 yang diadakan di Swissbel Hotel Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah pada Jumat (28/06).
Borneo Forum ke-7 diselenggarakan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dengan tema “Jaminan Investasi yang Aman untuk Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Berkelanjutan”. Dalam sambutannya, Menteri AHY mengajak GAPKI dan pemerintah untuk bersama-sama menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui peningkatan investasi, sesuai dengan tema Borneo Forum ke-7 ini.
Menteri AHY menekankan empat aspek penting dalam menangkap peluang investasi, yaitu kepastian, keamanan, stabilitas, dan keberlanjutan. “Kami punya tugas, tanggung jawab untuk menghadirkan kepastian hukum atas tanah. Kalau dibenahi dari aspek yang fundamental itu, saya rasa economic value added (nilai tambah ekonomi) akan terasa betul. Jadi kepastian hukum adalah penting dan mendasar,” ujarnya.
Pemerintah, khususnya Kementerian ATR/BPN, juga berkomitmen penuh dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Aktivitas tersebut tentunya mementingkan kelestarian lingkungan hidup dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. “Yang jelas, Indonesia juga turut menjaga lingkungan hidup. Rakyat membutuhkan penghasilan, lapangan pekerjaan, jutaan pekerja bisa diserap melalui industri perkebunan kelapa sawit ini. Tapi juga di sisi lain, kita menggunakan teknik dan cara-cara yang tetap menjaga dan melindungi alam dan bumi kita,” tutur Menteri ATR/Kepala BPN.
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, dalam kesempatan yang sama, mengajak para pengusaha untuk bekerja sama memerangi kemiskinan dan ketertinggalan di Kalimantan Tengah, khususnya di sekitar hutan kelapa sawit dan perkebunan lainnya. “Contoh, hutan plasma jalan. Kemiskinan bisa diselesaikan jika pengusaha-pengusaha membuka diri. Berbagi dengan masyarakat, kebun-kebun plasma diurus dan ini akan menyelesaikan persoalan,” tegasnya.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, juga mengungkapkan bahwa para pengusaha telah mulai melakukan peremajaan pada perkebunan kelapa sawit. “Kami menanam padi gogo di sela-sela perkebunan sawit yang melakukan peremajaan. Padi gogo berkualitas tinggi dan bergizi, sehingga selain bisa mendukung ketahanan pangan, ini juga bisa mengurangi stunting. Saya berharap anggota GAPKI khususnya di Kalimantan Tengah melakukan itu,” terangnya.
Dalam kunjungan kerjanya di Kalimantan Tengah, Menteri AHY didampingi oleh Staf Ahli Menteri Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah, Yulia Jaya Nirmawati; Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri, serta Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN, Lampri; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Tengah, Elijas B. Tjahajadi, dan jajaran Kepala Kantor Pertanahan. Selain itu, hadir juga jajaran Forkopimda; Pj. Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Tengah; perwakilan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS); anggota GAPKI; serta para akademisi dan mahasiswa dari berbagai universitas di Kalimantan Tengah.
Forum ini menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam rangka meningkatkan investasi dan perekonomian masyarakat, terutama di sektor perkebunan kelapa sawit yang menjadi salah satu andalan perekonomian daerah dan nasional.