Jumat, 22 November, 2024

Mengenang Masa Lalu Saat Berikan Ceramah di Sesko TNI, AHY:  Ini Semua Dulu Pernah Nyuruh Saya Push-up

TajukNasional Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan ceramah pembekalan kepada para Perwira Siswa (Pasis) Dikreg ke-52 Sesko TNI di Graha Widya Adibrata, Bandung, pada Jumat (6/9/2024). Ceramah yang mengusung tema “Pertanahan dan Pertahanan” ini diwarnai dengan suasana akrab dan santai saat AHY mengenang masa lalunya bersama beberapa senior yang turut hadir.

Di awal ceramahnya, lulusan terbaik Akmil 2000 dengan gelar Adhi Makayasa itu turun dari podium dan menyapa para peserta dengan sebutan “sahabat dan senior.” AHY yang pensiun dini pada pangkat Mayor pada tahun 2016, tidak lupa menyebut beberapa nama seniornya dengan nada bercanda.

“Bang Donny, ada Bang Joko Setyo. Ini yang pernah mush-up (menyuruh push-up) saya semua,” ujar AHY, yang disambut tawa oleh hadirin. “Oh nggak. Tapi baik. Kalau Bang Donny sudah kenal dari SMP 5 Bandung dulu. Biasanya yang dikenal itu yang baik sekali atau yang galak sekali. Yang tengah-tengah agak kurang apal dikit itu biasa. Oh Bang Tiwi juga apal kita,” lanjutnya, yang lagi-lagi disambut gelak tawa hadirin.

AHY kemudian mengungkapkan keyakinannya bahwa para pasis Sesko TNI yang hadir adalah perwira-perwira terpilih. Ia mendoakan agar mereka semua bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu hingga 26 November. Tak lupa, AHY juga berkelakar, “Mudah-mudahan bisa selesai 26 November. Nggak bisa lebih cepat kah? Hahaha. Itulah bedanya, kalau di politik bisa lebih cepat sedikit itu,” ucapnya sambil tersenyum.

Dalam ceramahnya, AHY juga menyinggung isu kelangkaan sumber daya yang dapat memicu konflik. “Kita tahu scarcity (kelangkaan) akan meningkatkan tensi dalam berkompetisi. Kompetisi yang tidak terukur dan dikelola dengan baik, sangat berpotensi menjadi konflik. Konflik yang tidak bisa diselesaikan akan menjadi perang, perang terbuka,” kata dia. AHY kemudian melanjutkan dengan pertanyaan yang mengundang refleksi, “Sekarang pertanyaannya adalah apakah Indonesia akan kebal dari ini semua? Mungkin nggak kita terlibat dalam kompetisi, konflik, bahkan perang yang memperebutkan sumber-sumber daya alam yang terbatas tadi?”

Terkait dengan aspek pertanahan, AHY menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia, terutama dalam hal agraria. Ia menjelaskan bahwa kebutuhan akan lahan yang terus meningkat bisa menyebabkan konflik, baik antar warga, antara warga dengan korporasi, maupun antara warga dengan negara, termasuk TNI. “Makanya kita berharap dengan kebijakan dan program-program reforma agraria di mana kita juga berupaya untuk melakukan yang namanya meredistribusi tanah. Tanah negara ini,” ujarnya.

AHY juga mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup agar bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa beberapa negara di Eropa Barat lebih mengutamakan perlindungan lingkungan hidup dibandingkan pertumbuhan ekonomi. “Itulah mengapa kita diwanti-wanti agar jangan sampai meleset menyusun strategi dan kebijakannya. Karena penduduk kita banyak,” tegasnya.

Selain itu, AHY mengutip pernyataan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Periode 2024-2029, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pertahanan untuk melindungi kekayaan sumber daya alam Indonesia. “Jika TNI kita lemah, maka siap-siaplah kekayaan alam tadi dirampas oleh mereka yang berhak, termasuk pihak asing. Ini mendasar. Ini amanah konstitusi yang sampai kapanpun akan relevan dan bahkan semakin relevan,” ujarnya dengan serius.

Menutup ceramahnya, AHY memberikan saran praktis kepada para Pasis untuk mengamankan aset-aset TNI. “Jika teman-teman pada saatnya menjadi komandan-komandan satuan, pimpinan, panglima di manapun berada. Sertifikatkan aset kita. Diurus. Pasang patok batas. Karena kalau dipasang saja kadang-kadang diserobot apalagi nggak dipasang,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya membuat tanah produktif, dan jika terjadi pelanggaran, ia menegaskan bahwa tindakan hukum harus diambil.

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata antara AHY dan Dansesko TNI Marsekal Madya TNI Arif Widianto. Sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur Sesko TNI, AHY juga menyerahkan donasi senilai Rp300 juta. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 187 perwira siswa dari TNI, Polri, serta angkatan bersenjata dari negara sahabat seperti Australia, Singapura, Malaysia, Brunei, dan India.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini