TajukPolitik – Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu, Ady Setiawan, mendukung gagasan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenai pengelolaan air.
Hal tersebut disampaikan dalam momentum World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali.
Dalam event yang berlangsung pada 18-25 Mei, AHY mengungkapkan pentingnya manajemen air bersih untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Menurutnya, ada tiga prinsip untuk mendukung tema besar World Water Forum ke-10 tahun 2024 yaitu water for shared prosperity.
Ia menegaskan bahwa manajemen air, khususnya manajemen air bersih, harus ditujukan pada penguatan kesejahteraan dan kemakmuran. Kedua, tentang fair accessibility atau akses yang berkeadilan untuk semua dan ketiga, sustainability atau keberlanjutan.
Ady Setiawan, yang akrab disapa Wawan, sependapat dengan gagasan AHY. Doktor hukum dan manajemen air minum ini, yang pernah menulis buku rekonstruksi tanggung jawab pemerintah daerah dalam pelayanan air minum, menjabarkan setidaknya ada tiga prinsip pelayanan air minum: pertama, air adalah barang yang langka dan mudah berubah; kedua, pelayanan air minum harus berkeadilan Pancasila; dan ketiga, perlunya standarisasi penyusunan Jastrada air minum, NSPK pelayanan air minum, dan pembentukan lembaga dewan air minum nasional.
“Air minum juga harus berkembang dari hanya pelayanan berbasis kearifan lokal atau sumber daya lokal harus mulai bergeser menjadi aliansi regional dan role model. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kurang sehat harus berani merger dan aliansi dengan PDAM yang sehat atau memiliki role model manajemen yang baik,” ucap Dirut PDAM Indramayu tersebut dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5).
Lebih lanjut, Wawan mendukung gagasan AHY agar PDAM segera bertransformasi menjadi perusahaan yang menerapkan prinsip korporasi pelayanan atau Quasi Private Goods. “Layanan yang inovatif yang mampu mencapai cakupan pelayanan yang paripurna,” ucapnya.
Pria yang digadang-gadang menjadi Wakil Wali Kota Semarang ini pun menyinggung soal krisis air bersih yang ada di Kota Semarang. Ia menilai solusi program Sabuk Semarang akan menyelesaikan permasalahan air terkait banjir maupun akses air bersih.
“Perlu akselerasi function flowing dan SPAM Semarang Barat agar bisa segera terealisasi. Serta untuk Timur mendorong dan membantu segera pembangunan Waduk Jragung,” pungkas pakar manajemen air minum sekaligus dosen tidak tetap kebijakan publik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut.