TajukNasional Kolaborasi lintas sektor dan pendekatan multidisipliner menjadi elemen kunci dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Hal ini disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat memberikan keynote speech pada konferensi internasional yang diadakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (11/9).
Dalam pidatonya, AHY menegaskan pentingnya keterlibatan berbagai disiplin ilmu serta aksi nyata dari berbagai pihak untuk mencapai target SDGs yang telah disepakati secara global. “Ketika Indonesia terlibat dalam perumusan SDGs pada tahun 2012 bersama PBB, banyak tantangan dihadapi, termasuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan serta menjaga lingkungan,” ujar AHY.
Menurut AHY, upaya mencapai SDGs tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor saja, melainkan memerlukan kerja sama dari berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ia juga menyoroti bahwa setiap negara, termasuk Indonesia, harus mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. “Pencapaian ekonomi yang maju harus sejalan dengan perlindungan lingkungan,” tambahnya.
Selain itu, AHY menekankan bahwa keberhasilan dalam mencapai target SDGs sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan yang bersifat transformasional. Kepemimpinan ini harus mampu mengarahkan sumber daya manusia untuk mengadopsi solusi-solusi inovatif yang berdampak positif pada keberlanjutan pembangunan.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mendukung transformasi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. “Melalui pendekatan ini, kita bisa mewujudkan solusi yang efektif dan menuju Indonesia Emas 2045,” tegas AHY, menutup pidatonya.
AHY berharap konferensi ini dapat menghasilkan berbagai rekomendasi dan solusi konkret yang dapat diimplementasikan untuk mendukung pencapaian SDGs, serta memacu upaya kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Konferensi internasional ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, peneliti, hingga praktisi di bidang pembangunan berkelanjutan. Melalui diskusi yang mendalam, acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar sektor dalam rangka mencapai SDGs 2030 serta menjawab berbagai tantangan pembangunan di masa depan.