Senin, 10 Maret, 2025

AHY Terima Penghargaan Sebagai Tokoh Pendorong Investasi dalam Negeri

TajukNusantara Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menerima penghargaan sebagai Tokoh Pendorong Investasi dalam Negeri Melalui Reforma Agraria dan Pemberantasan Mafia Tanah.

Penghargaan dari ajang Indonesia Property & Bank Award ke-18 dan Indonesia Myhome Award ke-7 ini diserahkan secara langsung kepada Menteri AHY di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, pada Rabu (17/7).

“Ini sebuah kehormatan, penghargaan yang saya dedikasikan bagi seluruh pegawai ATR/BPN yang sudah bekerja keras di pusat, provinsi, kabupaten/kota yang mencoba untuk terus menyukseskan program-program Reforma Agraria. Dan juga praktik-praktik kejahatan pertanahan, kita sering menyebutnya mafia tanah, ini upaya besar bersama yang harus kita sukseskan,” ujar Menteri AHY.

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya AHY dalam mendorong investasi dalam negeri melalui berbagai inisiatif di bidang agraria dan pertanahan. Program-program Reforma Agraria yang digagas oleh Kementerian ATR/BPN telah berhasil membuka peluang investasi dengan menciptakan kepastian hukum atas kepemilikan tanah dan memberantas mafia tanah yang sering kali menjadi penghalang investasi.

Sementara itu, Annisa Pohan Yudhoyono, sebagai Pembina Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) Kementerian ATR/BPN, mengajak para anggota IKAWATI ATR/BPN untuk memanfaatkan jaringan pertemanan mereka dalam menyosialisasikan program-program Kementerian ATR/BPN.

“Saya tahu Ibu-ibu punya jaringan pertemanan, komunitas, organisasi yang lain. Tolong manfaatkan untuk bantu sosialisasikan program-program Kementerian ATR/BPN dengan baik. Sehingga, masyarakat lebih paham lagi apa yang menjadi keuntungan dari program Kementerian ATR/BPN,” pesan Annisa, dalam kunjungan kerjanya di Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Annisa menyoroti masalah mafia tanah yang sering merugikan masyarakat, terutama kelompok kecil yang terkena dampak atau ditipu oleh mafia tanah. “Banyak yang dirugikan, apalagi masyarakat kecil yang terkena dampak atau ditipu oleh mafia tanah. Kita ini gak boleh diam saja melihat kejahatan ini,” tegas Annisa.

Annisa juga mencontohkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebagai salah satu inisiatif penting yang perlu disosialisasikan lebih luas. “Kita sering sekali bicara PTSL, tapi banyak juga yang belum paham apa itu PTSL. Untuk itu, kita bisa lebih sering mengimbau lagi orang-orang di sekitar kita untuk bisa ikut serta, sambil menjelaskan manfaatnya,” imbaunya.

Sebagai bagian dari keluarga besar Kementerian ATR/BPN, Annisa mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun kebersamaan dalam menyosialisasikan program-program Kementerian ATR/BPN, terutama Reforma Agraria. “Sosialisasi yang efektif akan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat memahami manfaat dan tujuan dari Reforma Agraria, serta bagaimana mereka dapat berpartisipasi secara aktif,” tambahnya.

Penghargaan yang diterima AHY ini menjadi bukti nyata bahwa upaya yang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN dalam mendorong investasi dan memberantas mafia tanah telah diakui dan mendapat apresiasi. Kedepannya, diharapkan program-program ini dapat terus ditingkatkan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini