TajukNasional Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. AHY menegaskan bahwa Prabowo memiliki semangat untuk melanjutkan capaian baik dari pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan Partai Demokrat siap mendukung penuh visi tersebut. Sebagai salah satu partai pendukung, AHY dan kader Demokrat siap menerima penugasan apapun dalam pemerintahan mendatang.
Dalam pernyataannya, AHY menekankan bahwa kemenangan Prabowo di Pemilihan Presiden 2024 tidak lepas dari peran Partai Demokrat yang telah berjuang keras bersama koalisi pendukung lainnya. Karena itu, ia merasa partainya harus siap untuk menerima tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden terpilih.
“Kita pertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya. Jadi tentunya kita semua harus siap,” ungkap AHY, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang, usai Sidang Kabinet di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Jumat (13/9).
Ia juga menambahkan, “Siap untuk menjadi bagian ‘super tim’ yang akan beliau bentuk lima tahun ke depan.”
Sebagai anggota kabinet yang masih menjabat, AHY baru saja menerima arahan terakhir dari Presiden Jokowi di Istana Garuda IKN. Arahan tersebut terkait penuntasan target masing-masing kementerian hingga akhir masa jabatan pada 20 Oktober 2024, sambil mempersiapkan transisi pemerintahan yang lancar dan mulus. AHY berharap transisi ini akan menjadi landasan kuat bagi kabinet baru di bawah Prabowo untuk segera bekerja secara efisien.
“Agar segera bisa berlari kencang bisa bekerja secara fokus dan membuat Indonesia bisa take off (jadi negara maju),” ujar AHY menambahkan.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa kabinet Prabowo berpotensi memiliki lebih banyak menteri dibanding kabinet Jokowi. Jumlah menteri diperkirakan bertambah dari 34 menjadi 44, tergantung pada kebutuhan pemerintahan yang akan datang.
“Penambahan iya. Mungkin sekitar itu (jadi 44 menteri),” kata Zulhas saat ditanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024, seperti dikutip dari Antara. Meski demikian, Zulhas menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai jumlah dan siapa yang akan mengisi posisi menteri tersebut berada sepenuhnya di tangan Presiden terpilih.
Zulhas juga menjelaskan bahwa isu penambahan jumlah menteri ini terkait dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara yang saat ini sedang diproses di DPR. RUU tersebut memungkinkan presiden untuk menambah jumlah kementerian tanpa batasan, sesuai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan.
Badan Legislasi (Baleg) DPR pada Senin, 9 September 2024, telah menyetujui revisi UU Kementerian Negara untuk dibawa ke rapat paripurna. Jika disahkan, kabinet Prabowo berpotensi lebih besar karena tidak lagi terikat pada batasan maksimal 34 kementerian.
Dengan potensi penambahan jumlah menteri ini, pemerintahan Prabowo diharapkan dapat lebih fleksibel dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kabinet baru yang lebih besar dan solid diharapkan mampu menghadapi tantangan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam lima tahun mendatang. AHY, dengan pengalamannya sebagai Menteri ATR/BPN, siap menjadi bagian dari ‘super tim’ yang dibentuk Prabowo untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.