Berikut delapan jenis cacing yang umum menginfeksi manusia:
Cacing kremi (Enterobius vermicularis) – Menyebabkan rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari.
Cacing pita (Taenia solium/Taenia saginata) – Bisa hidup hingga 25 tahun dalam tubuh, ditularkan melalui daging yang dimasak tidak matang.
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) – Umumnya berasal dari makanan atau minuman terkontaminasi, dapat tumbuh hingga 35 cm.
Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) – Ditularkan lewat gigitan nyamuk dan bisa menyebabkan filariasis atau kaki gajah.
Cacing trichinella – Berasal dari daging hewan pemakan daging yang tidak matang, menimbulkan penyakit trikinosis.
Cacing hati (Fasciola hepatica) – Masuk melalui sayuran mentah atau air kotor, merusak hati dan saluran empedu.
Cacing cambuk (Trichuris trichiura) – Hidup di usus besar, infeksi berat dapat memicu diare berdarah hingga anemia.
Cacing tambang (Necator americanus/Ancylostoma duodenale) – Larvanya menembus kulit saat berjalan tanpa alas kaki, menyebabkan anemia dan lemas.
Baca juga: Temulawak, Tanaman Herbal Asli Indonesia dengan Segudang Manfaat Kesehatan
Masyarakat diimbau menjaga kebersihan diri, mengonsumsi makanan matang, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah infeksi cacing yang berbahaya ini.