Sabtu, 26 Juli, 2025

Waspada! Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Kasus Kanker Ovarium Tertinggi di Dunia

“Tanpa deteksi dini, pasien terpaksa menjalani operasi besar dan kemoterapi. Bahkan, risiko kekambuhan bisa mencapai 70% dalam tiga tahun,” jelas dr. Yusuf.

Namun, perkembangan terapi medis memberi harapan.

Salah satunya melalui maintenance therapy menggunakan PARP inhibitor seperti Olaparib.

Terapi ini ditujukan bagi pasien dengan status HRD-positif yang berpotensi merespons lebih baik terhadap pengobatan.

“Terapi target ini bisa menekan kekambuhan dan memperpanjang harapan hidup,” kata dr. Feddy, Medical Director AstraZeneca Indonesia.

Baca juga: 5 Jenis Minyak Goreng yang Tidak Baik untuk Kesehatan, Berikut Daftarnya!

President Director AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menambahkan bahwa edukasi dan akses pengobatan harus ditingkatkan.

“Kami berkomitmen memperkuat sistem kesehatan yang mendukung pasien kanker ovarium di Indonesia,” tegasnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini