Ketiga, gunakan fitur Nano Banana di dalam aplikasi untuk mengunggah foto idol dan foto diri.
Selanjutnya, pengguna bisa menulis prompt detail, misalnya terkait pose, latar belakang, dan efek cahaya.
Hasil gambar akan diproses otomatis, dan bisa diedit ulang jika belum sesuai selera.
Meski terbilang seru, tren ini tidak lepas dari catatan penting.
Pengguna perlu berhati-hati terkait privasi metadata foto, potensi penyalahgunaan data untuk pelatihan AI, hingga risiko deepfake yang bisa merugikan identitas pribadi.
Selain itu, penggunaan foto idol tanpa izin juga berpotensi menyinggung hak cipta atau etika publikasi.
Fenomena polaroid Gemini AI ini menunjukkan bagaimana teknologi kecerdasan buatan semakin dekat dengan keseharian publik.
Baca juga: Google Photos Hadirkan Fitur Edit Foto Berbasis AI, Bisa Pakai Instruksi Teks dan Suara
Namun, di balik keseruannya, warganet diingatkan tetap bijak agar ekspresi digital tidak menimbulkan masalah hukum maupun keamanan.
