Tajukpolitik – Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, optimis raih suara pemilih muda diatas 50 persen dalam Pemilu 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi, beberapa waktu lalu.
“Target (di atas 50 persen) yang kami angkat ke Pak Prabowo dan yes katanya,” tegas Dedek.
Untuk mencapai target tersebut, Dedek mengatakan saat ini TKN Prabowo-Gibran menerapkan strategi khusus guna menarik dukungan dan suara pemilih muda, seperti bahasa yang lebih mengena.
“Menggunakan media yang mereka (pemilih muda) gunakan, lalu juga melakukan via aktivitas yang mereka gemari,” jelas Dedek.
Sehingga, lanjut Dedek, dengan penggunaan bahasa politik yang sesuai dengan pemilih muda dapat efektif mengajak mereka untuk peduli terhadap politik.
“Bahasa politik kami itu politik yang gak marah marah,” ujar Dedek.
Sebelumnya, Dedek mengatakan bahwa politik gemoy merupakan bentuk ajakan kepada pemilih muda agar mau menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Sebenarnya esensinya (politik gemoy) adalah ajakan kami kepada pemilih muda untuk melakukan politik riang gembira,” ungkap Dedek.
Menurut Dedek, apabila ada perbedaan dalam pilihan, harus disikapi dengan bijaksana sehingga tidak timbulkan pertikaian.
“Apabila ada perbedaan warna, itulah sesuatu yang harus dirayakan, bukan sesuatu yang buat kita jadi lebih sensitif, gampang tersinggung, curigaan, lalu menjadi marah-marah,” tutur Dedek.
Untuk diketahui, politik riang gembira adalah salah satu metode kampanye yang dilakukan pasangan Prabowo-Gibran, karena memang sejatinya politik itu harus riang gembira.
Politik tak harus timbulkan perpecahan dan ketegangan. Sebab, Pilpres adalah pesta rakyat yang digelar sekali dalam 5 tahun. Untuk itu, masyarakat harus merasakan pesta tersebut dengan riang gembira, tanpa rasa takut.
