Tajukpolitik – Ribuan buruh menggelar aksi demonstrasi tolak Perppu Ciptaker di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/3). Dalam orasinya, mereka mengancam melakukan mogok massal jika tuntutannya tak dipenuhi.
“Sikap Partai Buruh dan elemen Buruh lainnya di Indonesia adalah menolak isi Perppu nomor 2 Tahun 2022,” tegas salah seorang perwakilan demonstran yang juga Ketua Mahkamah Partai Buruh, Riden Hatam Aziz.
Ia menambahkan ketika hari ini maupun besok DPR melakukan sidang paripurna Perppu Nomor 2 Tahun 2022, pihaknya meminta sikap DPR RI untuk menolak Perppu tersebut.
Riden melanjutkan, ada 2000 anggota Partai Buruh yang melakukan demo hari ini. Dia menyebut, mereka akan melakukan aksi hingga sore hari.
“Aksi hari ini kami akan lakukan sampai sore hari dengan jumlah massa 2000 lebih. Untuk itu tentu ini pesan kuat kami kepada DPR RI juga pemerintah untuk tidak memaksakan,” jelasnya.
Menurutnya, jika tuntutan Partai Buruh tak dipenuhi, pihaknya bakal menggelar aksi mogok nasional. Selain itu, kata dia, Partai Buruh bakal melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
“Kami sudah berupaya menyatakan sikap dan segala macam tapi sampai saat ini DPR RI mau pun istana belum merespon kami. Maka tidak ada pilihan lain langkah perlawanan akan kami lakukan. Jika tidak begitu kami akan melakukan mogok nasional atau jihad ke Mahkamah Konstitusi,” ungkapnya.
Selain tolak Perppu Ciptaker, sambung Riden, Partai Buruh juga melakukan beberapa tuntutan lain. Diantaranya mendesak agar RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga atau PPRT segera disahkan, menolak RUU Kesehatan, dan meminta melakukan audit forensik penerimaan pajak negara dan meminta mencopot Dirjen Pajak.
Kalangan buruh pun mengancam DPR RI dan pemerintah, akan melakukan mogok massal di seluruh daerah pada saat Hari Buruh 1 Mei atau May Day 2023, jika tiga tuntutan mereka tidak diindahkan.
