Kritik keras pun datang dari sejumlah pelatih.
Olaroiu, pelatih UEA, menyebut jeda ideal antar pertandingan seharusnya empat hari, sementara pelatih Irak, Graham Arnold, menilai tim dengan jeda enam hari jelas lebih diuntungkan.
Kontroversi semakin memanas setelah AFC menunjuk Arab Saudi dan Qatar secara sepihak sebagai tuan rumah tanpa menjelaskan kriteria pemilihan.
PSSI dan Federasi Irak pun melayangkan protes resmi, menuntut transparansi dalam proses tersebut.
The Athletic juga menyoroti dominasi politik dan finansial negara Teluk di tubuh AFC, dengan banyak pejabat penting berasal dari kawasan tersebut.
Dukungan besar dari perusahaan-perusahaan seperti beIN Media Group, Qatar Airways, dan Aramco disebut memperkuat pengaruh Arab Saudi dan Qatar di sepak bola Asia.
Laporan ini menambah daftar panjang kekhawatiran negara-negara anggota terhadap ketidaknetralan AFC dalam mengelola kompetisi level internasional.



