Tajukpolitik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Sekjen OECD), Mathias Cormann, di Istana Kepresidenan Bogor. Pertemuan ini membahas proses keanggotaan penuh Indonesia di OECD.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memberikan informasi terbaru mengenai langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemerintah Indonesia.
“Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan update mengenai proses aksesi dan langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangan pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/5).
Presiden Jokowi telah menetapkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait tim nasional persiapan dan percepatan keanggotaan Indonesia dalam OECD.
Airlangga Hartarto ditunjuk sebagai ketua tim tersebut, dengan bantuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Indonesia berkomitmen menjadi anggota OECD dalam 3 tahun. Presiden telah menyampaikan bahwa kita akan membentuk tim untuk itu dan memastikan aksesi OECD terintegrasi dengan rencana pembangunan jangka menengah Indonesia,” lanjut Airlangga.
Langkah selanjutnya adalah proses self-assessment. Pemerintah Indonesia akan menyusun memorandum dalam 250 hari ke depan.
“Dalam pembicaraan Presiden dengan Sekjen Cormann, juga dibahas mengenai bantuan OECD terkait pengembangan ekosistem semikonduktor dan pembelajaran dari ASEAN mengenai roadmap digital economy framework agreement,” jelas Airlangga.
OECD juga akan melakukan survei ekonomi Indonesia sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan iklim investasi dan menyamakan posisi Indonesia dengan negara-negara anggota OECD lainnya.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyatakan bahwa partisipasi Indonesia dalam OECD sudah berlangsung cukup lama. Kini, Indonesia memulai proses menjadi anggota penuh.
“Tahun ini kita akan memulai proses menjadi anggota penuh. Ini adalah kelanjutan dari partisipasi kita selama ini. Kita akan bekerja dengan OECD di bawah arahan Presiden dan Wakil Presiden untuk menyusun initial memorandum yang berisi asesmen situasi Indonesia,” tutur Suahasil.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas ekonomi dan menjadi bagian dari komunitas internasional yang lebih besar, memperkuat posisinya di kancah global.